Jakarta (ANTARA) - Manajemen Pelita Jaya Jakarta melepas James Dickey III di batas waktu akhir pergantian pemain asing yang sudah ditetapkan oleh Indonesian Basketball League (IBL).
Berdasarkan data dari IBL, yang dikutip di Jakarta, Rabu, klub yang bermarkas di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, itu tepat saat batas waktu akhir yakni sebelum pelaksanaan tiga laga terakhir di babak reguler.
Artinya, skuad asuhan Justin Tatum mengganti Dickey beberapa jam sebelum pertandingan Pelita Jaya melawan Prawira Bandung pada malam ini.
Dickey datang untuk menggantikan Thomas Earl Robinson, saat IBL 2024.
Awalnya, banyak orang yang tidak percaya dengan kemampuannya.
Tetapi lambat laun center itu membuktikan bahwa dirinya adalah bagian penting dari tim Pelita Jaya.
Dalam sembilan laga di musim reguler, Dickey mencetak rata-rata 17 poin per gim (ppg) dan 11,8 rebound per gim (rpg).
Kemudian di playoffs, dia menyumbang rata-rata 7,7 ppg dan 6,7 rpg dalam tujuh laga, termasuk membantu Pelita Jaya merengkuh gelar juara IBL 2024.
Setelah sukses di musim tersebut, manajemen klub kembali memanggilnya di musim 2025.
Dia tetap diproyeksikan untuk berduet lagi dengan K.J. McDaniels.
Namun sepertinya tidak berjalan baik. Dia musim ini hanya tampil 19 laga dengan rata-rata 13,8 ppg dan 11,3 rpg.
Bahkan pada Mei lalu, dia sempat absen tiga laga berturut-turut. Kondisi rentan cedera itu, diyakini pecinta bola basket Tanah Air sebagai alasan untuk membuat manajemen bergerak cepat, guna menghadapi fase playoffs yang lebih ketat, pada 28 Juni mendatang.
Sebab, Andakara Prastawa dan kawan-kawan bertekad merengkuh kembali gelar juara (back to back champions) pada musim ini.
Sementara itu, Pelita Jaya Jakarta belum mengumumkan pengganti James Dickey III, yang sudah direkrut sebelum pertandingan babak reguler melawan Prawira Bandung.
Baca juga: Agassi Goantara jadi meriam baru Pelita Jaya di tangan Justin Tatum
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.