Beijing (ANTARA) - Volume perdagangan listrik hijau di China melampaui 220 miliar kilowatt-jam dalam lima bulan pertama 2025, menandai peningkatan hampir 50 persen secara tahunan (year-on-year), tunjuk data industri yang dirilis dalam sebuah forum pada Rabu.

Menurut statistik dari Dewan Listrik China, dengan kapasitas dan output energi baru China yang meningkat stabil, pasokan listrik dari sumber-sumber baru kini memainkan peran yang kian aktif dan kompetitif di pasar listrik.

Pada 2024, volume perdagangan listrik energi baru berbasis pasar di seluruh China menembus 1 triliun kilowatt-jam, menyumbang 55 persen dari total produksi energi baru, ungkap dewan tersebut.

Volume perdagangan listrik yang berorientasi pasar di China melonjak dari 1,1 triliun kilowatt-jam pada 2016 menjadi 6,2 triliun kilowatt-jam pada 2024, dengan porsinya dalam total konsumsi listrik meningkat dari 17 persen menjadi 63 persen. Peningkatan tersebut menandai perubahan yang signifikan terkait alokasi sumber daya listrik menuju sistem yang digerakkan oleh pasar.

Wakil Ketua Eksekutif Dewan Listrik China Yang Kun menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya permintaan terkait konsumsi hijau di China telah mendorong ekspansi yang pesat dalam perdagangan listrik hijau, yang juga menggarisbawahi nilai perlindungan lingkungan dari energi hijau.

Yang menyatakan Dewan Listrik China akan terus berupaya untuk mendorong transisi hijau dan rendah karbon di sektor energi dan listrik.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.