Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menggelar program Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA) sebagai wujud nyata kepedulian dan komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem lagu anak di Indonesia.
“Program ini merupakan bukti keseriusan pemerintah Republik Indonesia dalam mendukung keberlangsungan dan pengembangan lagu anak Indonesia, yang memastikan terdapat kumpulan lagu anak dari berbagai kategori dan tema,” kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dalam program KILA 2025 digelar lomba cipta lagu anak dan lomba menyanyi lagu anak untuk kelompok usia 5 hingga 13 tahun.
Penyelenggaraan kali ini memiliki kekhususan, yaitu pemanfaatan lagu-lagu pemenang lomba cipta lagu anak tahun-tahun sebelumnya sebagai lagu wajib dalam lomba menyanyi.
Lagu-lagu tersebut juga akan disosialisasikan lebih luas dalam bentuk pentas drama musikal anak-anak Indonesia yang akan digelar sebagai puncak kegiatan KILA 2025.
Baca juga: Kemenbud gelar kompetisi produksi film pendek Layar Indonesiana 2025
Lomba KILA 2025 dibuka sejak 1 Juni hingga 20 Juli 2025, dan akan dilanjutkan dengan proses seleksi serta audisi, hingga pengumuman pemenang pada Agustus 2025 di Jakarta, bersamaan dengan pentas drama musikal yang menjadi puncak kegiatan.
Fadli menilai, KILA, yang telah memasuki tahun ke-6 penyelenggaraannya, telah membentuk dan memperluas jaringan serta basis data pencipta dan pemerhati lagu anak dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain dari jumlah pencipta lagu anak yang bertambah dengan nama baru setiap tahunnya, program ini juga menambah jumlah koleksi lagu anak yang dihasilkan dari setiap kegiatan lomba KILA.
Menurut Fadli, KILA diselenggarakan untuk menginspirasi para musisi, guru, dan anak Indonesia agar terus berkarya dan memaksimalkan potensi melalui lomba penciptaan lagu anak dan lomba menyanyikan lagu anak.
Dia juga menyebutkan bahwa karya-karya lagu yang dihasilkan melalui program KILA sarat dengan pesan nilai-nilai kebaikan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mencegah tindak kekerasan di lingkungan anak-anak, termasuk tindakan perundungan.
Baca juga: Kemenbud mulai penerjemahan sastra klasik dukung karya lokal mendunia
“Karya-karya KILA sarat pesan tentang sikap tenggang rasa, toleransi, saling menghargai, dan cinta terhadap tanah air,” ujarnya.
Penyelenggaraan KILA secara konsisten melibatkan berbagai kelompok masyarakat yang peduli terhadap pengembangan lagu anak. Melalui pendekatan kolaboratif ini, diharapkan terbentuk sebuah gerakan peduli lagu anak Indonesia yang lebih masif dan berkelanjutan.
“KILA terbentuk menjadi sebuah ekosistem lagu anak. Para pencipta lagu, pembuat aransemen, guru-guru, dan anak-anak Indonesia bergabung dalam program KILA baik sebagai peserta lomba maupun penikmat karya-karya lagu anak Indonesia,” ungkap Fadli.
Menurut dia, KILA tidak hanya mencetak nama-nama baru dalam dunia penciptaan lagu anak, tapi juga secara konsisten memperkaya koleksi lagu anak Indonesia. Variasi tema dan jenis musik yang dihasilkan dari tiap penyelenggaraan KILA terus bertambah dari tahun ke tahun.
Selain itu, program ini juga melahirkan sejumlah penyanyi anak berbakat berusia 5 hingga 13 tahun, yang kini menjadi bagian penting dalam ekosistem kreatif musik anak nasional.
Seluruh karya pemenang lomba cipta lagu anak KILA dan informasi syarat serta tata cara pendaftaran dapat diakses melalui laman resmi kila.kemenbud.go.id atau akun media sosial Instagram @pusbangfilm.
Baca juga: Kemenbud hadirkan lab penerjemah dan promotor jaring talenta sastra
Baca juga: Kemenbud miliki manajemen talenta yang sejalan dengan seni tari
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.