Suasana panik sempat terjadi, membuat masyarakat berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri
Bukittinggi (ANTARA) - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi dengan abu vulkanik mencapai 700 meter pada Rabu (18/6) sekitar pukul 20.09 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak atau 3.591 meter di atas permukaan laut," Petugas Pengamat Gunung Api Ahmad Rifandi di Bukittinggi, Rabu.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur.
Erupsi ini, katanya, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan durasi 1 menit 52 detik.
Baca juga: Kemensos pastikan kebutuhan warga terdampak erupsi Lewotobi terpenuhi
"Saat ini Marapi berada pada status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (kawah verbeek)," kata Rifandi.
Erupsi di malam hari ini membuat warga di sekitar lereng Gunung Marapi terkejut karena suara dentuman dan getaran yang cukup terasa.
Wali Nagari (Kepala Desa) Bukik Batabuah Firdaus mengatakan warga dikejutkan dengan suara dentuman yang sangat keras disertai gemuruh dan getaran yang terasa hingga ke rumah-rumah penduduk.
"Suasana panik sempat terjadi, membuat masyarakat berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri," katanya
Ia mengungkapkan, dari kejauhan terlihat jelas pijar api yang muncul dari puncak Gunung Marapi, menandakan terjadinya letusan dan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
"Kami atas nama Pemerintah Nagari Bukik Batabuah menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta selalu mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang," sebutnya.
Baca juga: Bandara Bali catat 87 penerbangan sehari batal imbas erupsi Lewotobi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.