Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta masuk ke dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Kamis pagi berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 06.02 WIB.
Situs IQAir memperlihatkan Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) di Jakarta berada di angka 127 atau masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan angka butiran partikel halus PM 2.5 berada di angka 45,2 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: Jakbar tanam puluhan pohon di Taman Sensori Kamal
Kondisi demikian menempatkan Jakarta ke dalam peringkat delapan kota dengan kualitas udara buruk di dunia.
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia lainnya adalah Kota Kuwait, Kuwait dengan indeks kualitas udara di angka 159. Kemudian di urutan kedua diikuti Delhi, India di angka 156 dan di urutan ketiga diikuti Lahore, Pakistan dengan indeks kualitas udara di angka 155.
Baca juga: Sudin Tamhut tanami lahan kosong TPU Kembangan Utara dengan tabebuya
Sementara itu, Ibu Kota Sumatera Utara, Medan menduduki posisi keempat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dengan indeks kualitas udara di angka 153.
Baca juga: Jaktim tanam 100 pohon tabebuya pink di TPU Cipayung
Dalam upaya mengendalikan udara di Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta terus melengkapi Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU). Data yang akurat menjadi langkah penting dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis di kota-kota besar.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.