Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan perusahaan makanan dan minuman multinasional, PepsiCo yang berinvestasi di Indonesia sebesar 200 juta dolar AS atau Rp3,3 triliun menjadi bukti bahwa sektor tersebut memiliki peluang besar.
Dalam pernyataan di Jakarta, Kamis ia menyatakan pabrik yang mulai berproduksi sejak 13 Januari 2025 ini dilengkapi tiga lini produksi dengan kapasitas terpasang 24.000 ton per tahun dan telah menyerap hampir 400 tenaga kerja.
“Kehadiran pabrik ini bukan hanya memperkuat industri makanan ringan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong substitusi impor. Ini juga menandakan bahwa peluang pasar dalam negeri masih sangat terbuka, dan sektor industri ini masih sangat menjanjikan,” ungkapnya.
Menurut Wamenperin, pasar makanan ringan di Indonesia yang didominasi generasi milenial dan Gen Z yang mencakup 55 persen populasi konsumen menunjukkan tren pertumbuhan positif dengan nilai pasar mencapai 3,87 miliar dolar AS pada 2023 dan diproyeksikan tumbuh 8,13 persen hingga 2029.
Tak hanya fokus pada peningkatan produksi, Kemenperin juga mengapresiasi inisiatif PepsiCo dalam menggandeng 200 petani kentang dan 200 petani jagung dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang dilakukan melalui program pengembangan bibit unggul, peningkatan produktivitas, dan pemberdayaan petani lokal.
Selain itu, perusahaan itu juga dinilai sebagai pelaku industri yang telah menerapkan prinsip keberlanjutan, dengan penggunaan 100 persen air daur ulang dan energi listrik terbarukan dalam proses produksinya.
“Kami berharap PT PepsiCo Indonesia terus menciptakan dampak positif, tidak hanya melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan nilai tambah, tetapi juga dengan kontribusinya terhadap keberlanjutan lingkungan dan penguatan ekonomi lokal,” ujar Faisol.
Wamenperin optimistis terhadap kontribusi berkelanjutan dari PT PepsiCo Indonesia dalam upaya penguatan industri kuliner nasional serta mendorong pertumbuhan sektor manufaktur yang berdaya saing.
Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa investasi PT PepsiCo Indonesia menjadi simbol penting dari kepercayaan investor global terhadap potensi industri mamin nasional.
“Investasi ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya pasar konsumsi besar, tetapi juga basis produksi yang kompetitif. Kami terus mendorong pengembangan industri makanan dan minuman yang berorientasi ekspor, bernilai tambah tinggi, serta berbasis bahan baku lokal,” jelasnya.
Putu menambahkan, Kemenperin berkomitmen untuk terus memacu kinerja industri makanan nasional melalui berbagai program strategis seperti fasilitasi teknologi modern, peningkatan daya saing produk, penyediaan sumber daya manusia industri yang kompeten, serta penguatan rantai pasok dari hulu ke hilir.
“Kami yakin pabrik baru PepsiCo Indonesia ini akan memperkuat struktur industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah komoditas lokal, serta memperluas peluang kerja dan ekonomi masyarakat sekitar,” tegasnya.
CEO PepsiCo Indonesia Asif Mobin menjelaskan, Indonesia memainkan peran penting dalam rencana pertumbuhan jangka panjang PepsiCo untuk Asia Pacific, didorong oleh permintaan konsumen yang dinamis dan visi nasional untuk pengembangan industri.
Fasilitas yang memproduksi produk baru dan diresmikan pada 18 Juni, di Cikarang ini akan semakin mendekatkan perusahaan pada konsumen Indonesia.
“Kami bangga untuk berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam menguatkan industri domestik, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung komunitas petani lokal. Investasi ini memperlihatkan bagaimana masa depan kami di Indonesia mendukung perekonomian lokal, menyelaraskan dengan prioritas nasional, dan berfokus pada penciptaan nilai jangka panjang,” ujarnya.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.