Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mudyat Noor diperiksa penyidik mengenai tambang batu bara terkait kasus terpidana sekaligus mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari (RW).

"Didalami peran saksi dalam pengelolaan tambang batu bara yang terkait dengan RW," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Budi menjelaskan bahwa Bupati Penajam Paser Utara Mudyat Noor diperiksa penyidik pada Selasa (17/6), yakni sebagai saksi kasus dugaan penerimaan gratifikasi yang melibatkan terpidana Rita Widyasari.

Selain kepala daerah tersebut, dia mengatakan bahwa penyidik KPK mendalami hal yang sama saat memeriksa pihak swasta sebagai saksi pada Selasa (17/6), yakni Jeffry F. Pandie, Rino Eri Rachman, dan Khalid Kasim.

Baca juga: KPK panggil Bupati Penajam Paser Utara jadi saksi kasus Rita Widyasari

Baca juga: KPK panggil karyawan PT PPA jadi saksi kasus Rita Widyasari

Sebelumnya, KPK telah menyita 91 unit kendaraan dan berbagai benda bernilai ekonomis lainnya selama penyidikan kasus tersebut.

KPK juga menyita lima bidang tanah dengan luas total mencapai ribuan meter persegi dan 30 jam tangan mewah dari berbagai merek.

Sementara itu, mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari masih menjalani vonis 10 tahun penjara sejak 2017.

Dalam kasus itu, Rita juga dihukum membayar denda Rp600 juta subsider enam bulan kurungan karena terbukti menerima uang gratifikasi sebesar Rp110.720.440.000,00 terkait dengan perizinan proyek dinas di Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Baca juga: KPK usut sumber dana dari aset yang disita dari kasus Rita Widyasari

Baca juga: KPK usut pengelolaan perusahaan tambang terkait kasus Rita Widyasari

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.