Jakarta (ANTARA) - Mekanisme Instant Replay System (IRS) yang diterapkan oleh manajemen IBL menjadi bagian penting dalam mendukung kerja wasit, terutama dalam situasi-situasi krusial yang bisa menentukan arah hasil pertandingan.

Berdasarka keterangan dalam laman IBL di Jakarta, Kamis, IRS merupakan bagian dari sistem pengambilan keputusan yang terintegrasi dengan prosedur resmi dan kendali penuh dari wasit yang bertugas.

Dalam IBL, IRS dapat digunakan oleh wasit selama pertandingan masih berada dalam kendali ofisial, yaitu hingga lembar skor resmi ditandatangani.

Penggunaan IRS sendiri hanya dilakukan setelah wasit menghentikan pertandingan karena suatu alasan tertentu.

Kejadian yang dikaji ulang harus sudah terjadi sebelumnya, bukan prediktif, dan prosedurnya mengikuti standar ketat agar tidak mengganggu ritme pertandingan.

Baca juga: Pelatih puas lihat performa pemain cadangan Pelita Jaya

Keputusan penggunaan IRS hanya dapat diambil oleh Crew Chief, yaitu ketua tim wasit, setelah sebelumnya memberikan keputusan awal di lapangan.

Selanjutnya, review harus dilakukan secara cepat dan efisien, melibatkan minimal satu wasit pendamping, dan hanya dilakukan sebelum pertandingan dilanjutkan kembali, sebelum terjadi time-out atau pergantian pemain.

Kemudian, hasil review diumumkan oleh wasit secara terbuka dan hanya boleh diakses oleh pihak yang berwenang.

Dalam pelaksanaannya, IRS dapat digunakan untuk berbagai situasi, terutama pada akhir kuarter atau overtime, seperti memastikan apakah tembakan masuk sebelum buzzer berbunyi, atau mengevaluasi waktu sisa yang tepat saat terjadi pelanggaran out-of-bound, shot clock, atau foul.

Kedua, dalam dua menit terakhir kuarter keempat dan setiap periode overtime. IRS dimanfaatkan untuk memastikan validitas tembakan, apakah foul (pelanggaran) terjadi saat pemain dalam act of shooting (hendak menembak), serta situasi goaltending atau basket interference.

Baca juga: Pelita Jaya menang telak 111-67 atas Prawira

Selain itu, IRS juga bisa digunakan sepanjang pertandingan berlangsung untuk menentukan apakah tembakan bernilai dua atau tiga poin, memverifikasi jumlah lemparan bebas yang seharusnya diberikan, serta mengevaluasi jenis dan klasifikasi pelanggaran, termasuk unsportsmanlike, pendiskualifikasian dan technical foul.

Tak hanya itu, IRS juga dapat digunakan untuk memastikan pemain yang tepat melakukan lemparan bebas, memperbaiki waktu pertandingan saat terjadi kerusakan jam, hingga mengidentifikasi pelaku dalam insiden yang berpotensi memicu kekerasan.

Meski bersifat teknis, IRS tetap mengedepankan prinsip keadilan. Keputusan awal di lapangan hanya dapat diubah jika bukti visual yang ditampilkan melalui IRS benar-benar jelas dan meyakinkan.

Dengan penggunaan yang selektif dan standar yang ketat, IRS membantu menjaga kredibilitas wasit serta integritas kompetisi.

Di tengah persaingan ketat antarklub, satu keputusan tepat yang didasarkan pada fakta dapat menghindari kontroversi dan memastikan hasil pertandingan ditentukan oleh performa, bukan kesalahan teknis.

Baca juga: Pelita Jaya lepas James Dickey III di waktu akhir pergantian pemain

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.