Jakarta (ANTARA) - Megabintang Los Angeles Lakers LeBron James mengkritik budaya cincin untuk pemain juara NBA karena membuat nilai seorang pemain hanya bisa diukur dari jumlah cincin juara.

Dalam podcast Mind the Game bersama Steve Nash, LeBron menyebut persepsi tersebut terlalu menyederhanakan makna kebesaran seorang atlet.

“Cincin adalah prestasi tim. Bukan ukuran tunggal untuk menilai kehebatan individu,” kata pemain berusia 40 tahun itu.

Menurut LeBron, sorotan terhadap jumlah gelar juara yang diraih seorang pemain kerap menutupi pencapaian besar lainnya.

“Aneh sekali. Rasanya tak pernah cukup,” ucapnya menanggapi pertanyaan soal budaya gelar juara yang kerap menjadi tolok ukur utama.

Baca juga: Belum mau pensiun, LeBron fokus pulihkan cedera jelang musim ke-23

Sebagai pemain dengan empat cincin juara dan rekor 10 kali tampil di Final NBA, LeBron merasa topik ini sering diarahkan secara pribadi kepadanya.

“Saya tidak tahu siapa yang memulai narasi ini. Tapi ini jadi pembicaraan panjang, terutama ketika menyangkut diri saya,” katanya.

LeBron juga membela para legenda NBA lain yang tak pernah meraih gelar juara, namun tetap meninggalkan warisan besar di dunia bola basket.

“Jangan bilang Allen Iverson, Charles Barkley, atau Steve Nash itu bukan pemain luar biasa. Hanya karena mereka tidak punya cincin, bukan berarti mereka tak layak diperbincangkan di level yang sama.”

Nash, yang menjadi rekan LeBron dalam podcast tersebut dan juga dua kali dinobatkan sebagai MVP, ikut mengakui bahwa dirinya tidak pernah mengangkat trofi juara. Namun ia menekankan bahwa pencapaian individu tetap harus diapresiasi.

Baca juga: Haliburton bermain dengan cedera di gim 5 Final NBA

LeBron pun membandingkan fenomena ini dengan cabang olahraga lain. “Di NFL, Dan Marino tidak pernah juara. Di baseball, Barry Bonds juga tidak punya gelar. Tapi apakah itu membuat mereka bukan legenda? Tidak,” katanya.

Ia berharap publik dan penggemar bisa lebih menghargai perjalanan dan kontribusi pemain, terlepas dari apakah mereka meraih gelar atau tidak.

“Kita harus lebih menghargai apa yang sudah dilakukan para pemain. Kalau beruntung bisa berbagi momen juara bersama tim, itu luar biasa. Tapi jangan jadikan itu satu-satunya tolok ukur.”

Menurut LeBron, cincin NBA itu pencapaian kolektif yang bisa menjadi tolok ukur tim terbaik sepanjang masa. Tapi ia meminta agar tidak menggunakan itu untuk meremehkan kebesaran seorang individu.

Baca juga: Williams bawa Thunder menang lawan Pacers dalam gim kelima Final NBA

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.