Sebanyak 37 desa di lima kecamatan terdampak langsung, dengan jumlah populasi terdampak sekitar 10.104 Kepala Keluarga (KK)

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jebolnya tanggul Sungai Tuntang dapat memicu banjir berkepanjangan dan berdampak masif di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, mengatakan bencana banjir masih berdampak luas di Kabupaten Demak sejak tanggul Sungai Tuntang jebol pada 17 Mei 2025 lalu.

"Sebanyak 37 desa di lima kecamatan terdampak langsung, dengan jumlah populasi terdampak sekitar 10.104 Kepala Keluarga (KK),” kata dia.

Ia memaparkan banjir tersebut juga menimbulkan dampak kerusakan materi yang signifikan.

Baca juga: Pemkab & warga Demak datangi Kementerian PU, agar rob segera ditangani

Data yang diterima BNPB melaporkan kerusakan material akibat banjir terjadi pada lebih dari 10.000 rumah warga, 39 fasilitas pendidikan terganggu, dan sekitar 730 hektare lahan pertanian tergenang air.

"Serta fasilitas umum seperti pasar, kantor, tempat ibadah, dan akses jalan, juga ikut terdampak akibat banjir itu," imbuhnya.

Menurut dia, sebagai bentuk respons cepat yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Demak bersama instansi lainnya sudah melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis, serta pendistribusian logistik dan alat berat.

Baca juga: Pemprov Jateng: Rob Sayung mulai surut dengan pompanisasi

Namun pihaknya menilai upaya percepatan pemulihan tanggul atau infrastruktur serupa lainnya dan penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana lanjutan harus tetap diprioritaskan.

Hal ini, kata dia, karena Demak tidak hanya berhadapan dengan bahaya banjir dari luapan aliran sungai, tetapi juga banjir pesisir atau rob, yang sampai saat ini masih terjadi khususnya di wilayah pesisir utara Jawa (Pantura).

"Genangan air rob masih terjadi di kawasan Pantura. Banjir di sejumlah wilayah, seperti Desa Sayung dan Kalisari, kini mulai surut, dibantu pompanisasi di titik kritis sebagai bentuk respon yang dilakukan tim BPBD Demak," kata Abdul Muhari.

Baca juga: Pemprov Jateng perbanyak pompa atasi rob Demak

Baca juga: Gubernur Jateng: Tanggul laut difungsionalkan Januari 2026

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.