Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mencatat lompatan signifikan dengan menembus posisi 200 besar dunia dalam pemeringkatan QS World University Rankings (WUR) 2025, naik dari posisi 308 pada tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah, ini adalah kado untuk Unair dan juga untuk rektor sebelumnya. Tahun lalu kita berada di peringkat 300-an dunia, dan tahun ini sudah mencapai 200 dunia. Ini merupakan langkah awal dari target saya untuk membawa Unair menembus posisi 200 besar dalam lima tahun ke depan," ujar Rektor Unair, Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., di Surabaya, Jatim, Kamis.
Ia menjelaskan capaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh civitas academica Unair secara berkelanjutan.
Salah satu faktor utama peningkatan peringkat adalah lonjakan jumlah publikasi ilmiah Unair yang terindeks Scopus.
"Saat pertama menjabat pada 2015, jumlah publikasi kami hanya sekitar 150 per tahun. Namun dalam lima tahun terakhir, sudah mencapai 3.200 publikasi per tahun," ujarnya.
Peningkatan publikasi ini, menurut dia, berpengaruh langsung terhadap reputasi akademik dan peningkatan jumlah guru besar di lingkungan Unair.
"Kami akan terus melakukan evaluasi demi mencapai target reputasi global yang lebih tinggi," katanya.
Baca juga: Unair serahkan Vaksin ASF dan PMK ke mitra dalam pameran HITEX 2025
Selain dalam QS WUR, Unair juga mencetak prestasi dalam Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025, yaitu pemeringkatan berdasarkan pencapaian kampus terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Dalam kategori ini, Unair menduduki peringkat ke-9 dunia dan menjadi yang terbaik di Indonesia.
Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Unair, Dr. Dian Ekowati, S.E., M.Si., M.AppCom (OrgChg)., Ph.D., mengatakan indikator yang digunakan QS WUR berbeda dengan THE Impact Rankings.
“QS lebih banyak menilai dari sisi akademik, reputasi institusi, hingga publikasi, dengan bobot sekitar 50–60 persen. Sementara THE Impact menilai implementasi nyata kampus terhadap SDGs, yang bahkan harus dapat diakses publik,” katanya.
Ia menambahkan THE Impact mengharuskan pelaporan capaian pada 17 indikator SDGs, sementara QS WUR fokus pada sekitar 9 hingga 10 indikator utama, termasuk academic reputation, citations per faculty, dan international outlook.
“Intinya, semua kembali pada bagaimana Unair memperbaiki dan memperkuat proses bisnis internalnya untuk menjawab tantangan global. Kami optimistis posisi Unair akan terus menguat di tingkat dunia,” ujar Dr. Dian.
Baca juga: Ketua MWA harapkan Unair wujudkan pendidikan selaras UUD 1945
Baca juga: YIS dan Unair lakukan operasi celah bibir 21 anak di Kupang
Baca juga: LPS-Unair sepakat lanjutkan kerja sama bidang pendidikan
Pewarta: Willi Irawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.