Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita mengatakan konsumsi produk lokal dari usaha/industri kecil dan menengah (IKM) dapat menjadi upaya untuk menanggapi kondisi global yang penuh ketidakpastian.

“Untuk kondisi global, sebenarnya kita hati-hati terhadap produk jadi impor. Dan ketika semua negara mencari pasar barunya, sehingga memang kita harus terus menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, membeli produk lokal,” kata Reni saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Reni mengatakan dengan mengonsumsi produk lokal, diharapkan tidak hanya mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia, tapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa barang-barang buatan dalam negeri mampu bersaing dan berkualitas tinggi.

“Ini juga sebagai salah satu upaya kita untuk mengenalkan kembali atau menyadarkan bahwa produk dalam negeri lebih berkualitas, lebih murah dan harus dipercaya untuk menjadi tuan rumah sendiri di Indonesia,” ujar dia.

Namun, untuk menumbuhkan kesadaran konsumen dalam negeri juga tidak mudah. Reni menilai, para pengusaha atau pelaku industri kecil dan menengah juga masih memiliki sejumlah tantangan agar bisa meningkatkan daya saing produk mereka.

Beberapa di antaranya adalah kualitas dan standardisasi produk, pemasaran produk, ketersediaan bahan baku, akses pendanaan, hingga kemampuan pelaku usaha dalam mengadopsi teknologi.

“Selain itu, harapannya ini juga bisa memotivasi calon-calon pengusaha baru, supaya tidak demotivasi ketika penjualannya jelek. (Dengan memanfaatkan teknologi) Penjualannya menarik, akan terus memotivasi anak-anak muda untuk berwirausaha, ber-enterprise,” ujar Reni.

Ia pun mengatakan, Kemenperin memiliki seperangkat fasilitas agar industri kecil dan menengah bisa naik kelas, baik dari kualitas produk, maupun akses ke beberapa lembaga pembiayaan atau lembaga terkait lainnya.

“Kementerian Perindustrian bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan IKM-IKM ini berkualitas,” kata Reni menambahkan.

Baca juga: Sinergi dengan marketplace perluas peluang pasar IKM

Baca juga: Kemenperin: Ekspor alas kaki capai Rp30,6 triliun di triwulan I 2025

Baca juga: Kemenperin perkuat hilirisasi di Indonesia timur lewat jasa industri

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.