UMKM harus memahami bahwa bisnis tidak hanya produksi. Mereka perlu literasi keuangan, manajemen stok dan ketahanan usaha. Ini tugas kita bersama untuk mendampingi,
Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) RI Helvi Moraza mengapresiasi gerakan ekonomi rakyat di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang cukup berkembang.
"Ketika pasar sedang lesu, Banjarmasin justru menyalakan api optimisme. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan di sini nyata, mulai dari pelatihan, permodalan, hingga pembukaan akses pasar bagi UMKM,” ujarnya di Banjarmasin, Kamis.
Wamen UMKM dalam kunjungan kerjanya di Kota Banjarmasin menyempatkan diri mengunjungi gelaran Pasar Murah dan Bazar Produk IKM/UMKM yang diadakan di halaman Masjid Jami, Sungai Jingah, Banjarmasin Utara.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 50 Industri Kecil dan Menengah (IKM) binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, sebanyak 10 UMKM binaan Bank Kalsel dan sebanyak 15 UMKM binaan BRI.
Baca juga: Kemenperin sebut konsumsi produk lokal upaya tanggapi kondisi global
Selain itu, pada kegiatan yang dibuka secara resmi Wamen UMKM tersebut juga diedarkan sebanyak 1.000 paket kebutuhan pokok bersubsidi dengan harga per paket Rp49.000.
Paket yang isinya 2 kg gula pasir dan 2 liter minyak goreng tersebut mendapatkan subsidi Rp24 ribu, yakni harga asal Rp73 ribu per paket.
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM.
Menurut Wamen UMKM, kegiatan ini merupakan bukti sinergi yang coba ditampilkan Kota Banjarmasin untuk gerakan ekonomi rakyat yang patut menjadi contoh nasional.
Baca juga: Sinergi dengan marketplace perluas peluang pasar IKM
Dia mendukung inisiatif Pemkot Banjarmasin yang tidak hanya menggandeng pelaku UMKM, tetapi juga membuka jalan promosi lewat kanal nasional seperti Smesco Indonesia, yakni Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi UKM, salah satunya.
"Saya sudah belanja beberapa produk UMKM Banjarmasin. Ini bukan sekadar dukungan simbolis, tapi upaya riil untuk membawa mereka naik kelas dan menembus pasar lebih luas," ujarnya.
Wamen menegaskan bahwa setelah pembiayaan teratasi, tantangan selanjutnya adalah konsistensi stok dan standar produk.
"UMKM harus memahami bahwa bisnis tidak hanya produksi. Mereka perlu literasi keuangan, manajemen stok dan ketahanan usaha. Ini tugas kita bersama untuk mendampingi," ucap dia.
Baca juga: Kolaborasi berdayakan ibu-ibu UMKM terhindar pinjaman ilegal
Sementara itu Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR menyatakan, kegiatan pasar murah dan bazar produk IKM/UMKM ini adalah bukti keseriusan pemerintah mendukung ekonomi kerakyatan.
"UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Kita hadir dengan pelatihan, promosi, pendampingan dan pembiayaan. Ini bentuk keberpihakan yang nyata," ucapnya.
Yamin menambahkan, bahwa Pemerintah Kota Banjarmasin akan terus menjadikan kegiatan seperti ini sebagai wadah interaksi langsung antara produsen lokal dan konsumen, sekaligus menjaga keterjangkauan harga.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Ichrom Muhtezar menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wujud kolaborasi konkret lintas sektor yang menyasar dua hal, yakni menghidupkan ekonomi rakyat dan menekan inflasi yang sempat menjulang tinggi.
"Kami tidak ingin inflasi tinggi di 2022 itu terulang. Maka dari itu, kami berinovasi. Pasar murah ini bukan sekadar jual beli, tapi bentuk keberpihakan terhadap rakyat," bebernya.
Menurut dia, langkah-langkah strategis seperti pasar murah dan bazar, kerja sama dengan distributor dan pemanfaatan dana CSR telah menunjukkan dampak nyata. Jika pada akhir 2022 inflasi Banjarmasin sempat menyentuh angka 7,4 persen, kini menurun menjadi 1,41 persen per Mei 2025.
"Angka ini membuktikan bahwa kerja sama semua pihak, termasuk TPID, perbankan dan sektor swasta, telah membuahkan hasil," ujarnya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.