Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan akan menambah alat pemadam api ringan (APAR) dan mengedukasi remaja untuk mitigasi kebakaran di wilayahnya.

"Akan dibuatkan APAR sampai ke tingkat rumah-rumah yang padat dan dilatih semua remajanya biar bisa menggunakan APAR dengan baik," kata Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar di lokasi kebakaran Tebet Jakarta, Kamis.

Anwar mengatakan, akses pemadam kebakaran di sekitar lokasi terbilang dekat lantaran sudah disediakan di setiap kelurahan dan kecamatan.

Karena itu, penambahan APAR ini akan didiskusikan lebih lanjut dengan tingkat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Nanti yang jelas, Pak Gubernur sudah mengadakan rapat koordinasi sama kami semua di jajaran bawah," ujarnya.

Baca juga: Jaksel imbau korban terdampak kebakaran Tebet cari kontrakan

Baca juga: Polisi periksa keluarga korban yang tewas akibat kebakaran di Tebet

Dia berharap agar warga Kelurahan Kebon Baru bisa diberikan kesabaran dan ketabahan untuk mendapatkan rezeki yang lebih baik.

Kemudian, pihaknya memastikan agar korban terdampak mendapatkan kemudahan mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga kepengurusan dokumen kependudukan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan seorang wanita inisial APW (24) tewas akibat kebakaran di Jalan J RT 06/RW 10, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

Kebakaran diketahui pada Kamis pukul 02.05 WIB dinihari.

Baca juga: Ibu korban kebakaran peluk kantong plastik berisi bagian tubuh anaknya

Baca juga: Kebakaran di Tebet diduga akibat lilin

Sebanyak 20 unit atau 73 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

Objek yang terdampak kebakaran meliputi tujuh rumah tinggal yang diisi 11 kepala keluarga (KK) terdiri atas 30 jiwa. Kini semua korban diungsikan ke aula Mushala Mujahidin.

Kebakaran rumah warga di lokasi tersebut diduga akibat lilin untuk pencahayaan saat mati lampu selama 15 menit sekitar pukul 00.00 WIB.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.