Jakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan bakal menambah sebanyak 200 unit bus listrik tahun ini untuk mendukung layanan transportasi massal, khususnya Transjakarta dan Transjabodetabek.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan penambahan armada ini dilakukan karena meningkatnya jumlah penumpang dan memperluas wilayah pelayanan.
"Tahun ini kita akan adakan tambahan, dalam waktu dekat akan ada lebih kurang 200 unit bus listrik nanti akan dioperasionalkan untuk memperkuat layanan Transjakarta," kata Syafrin di Balai Kota, Jumat.
Penambahan armada ini menjadi bagian dari upaya Pemprov DKI dalam memperluas jangkauan transportasi publik.
Baca juga: DKI ajukan tambahan PSO hingga Rp400 miliar untuk Transjakarta
Hingga kini sudah ada lima rute Transjabodetabek yang dioperasikan, yakni:
- Blok M-Alam Sutera (S61)
- Vida Bekasi-Cawang (B41)
- PIK 2-Blok M (T31)
- Bogor-Blok M (P11)
- Sawangan-Lebak Bulus (D41)
"Animo tertinggi itu sementara dipegang dua rekornya, PIK-Blok M dan Bogor-Blok M," kata Syafrin.
Dishub DKI juga tengah menyiapkan lima rute tambahan Transjabodetabek tahun ini. Salah satunya, rute Terminal Bekasi-Dukuh Atas via Tol Becakayu yang akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.
Baca juga: Mau ke Jakarta Fair naik transportasi umum? Ini pilihannya
Selain itu, rute dalam kota dari Ancol ke Blok M juga akan dioperasikan untuk mempercepat mobilitas tanpa perlu transit di titik-titik seperti Kampung Melayu atau Cawang.
'Total akan ada 10 rute baru Transjabodetabek tahun ini. Tapi akan diumumkan secara bertahap," katanya.
Untuk pengembangan layanan ini, Dishub DKI juga mengajukan tambahan subsidi "Public Service Obligation/PSO) dalam APBD Perubahan 2025 sebesar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar, yang akan digunakan untuk layanan Transjakarta dan Transjabodetabek.
Baca juga: Bakal ada trayek Transjakarta ke Pasar Baru
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.