Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti dalam ASEAN Ministers of Education Roundtable menyampaikan kolaborasi regional sangat penting, terutama untuk mengatasi Out-of-School Children and Youth (OOSCY) atau Anak-Remaja tidak Sekolah (ATS) di daerah perbatasan yang rentan.

"Indonesia telah mengambil langkah konkret untuk mengatasi OOSCY sebagai bagian penting dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan bermutu untuk semua," kata Mu'ti dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Hadiri pertemuan ASEAN, Mendikdasmen perkuat komitmen mitigasi ATS

Dalam kesempatan itu, Mu'ti menyerukan kolaborasi berbagai pihak untuk mengatasi tantangan kompleksitas OOSCY di wilayah ASEAN.

Ia menekankan perlunya partisipasi semua pemangku kepentingan dalam mencermati situasi di daerahnya dan kepedulian untuk turut mencari solusi yang cermat dan sesuai dengan konteks lokal.

"Mengatasi tantangan ini menuntut upaya terkoordinasi lintas sektoral. Kita perlu memperkuat dan meningkatkan kemitraan kita dengan mitra ASEAN, yang kolaborasi dan keahlian bersama meningkatkan kapasitas regional dan tekad kolektif kita dalam memajukan pendidikan bagi semua, termasuk untuk mengatasi OOSCY," imbuhnya.

Mu'ti yang mewakili Pemerintah Indonesia mendorong semua negara anggota ASEAN untuk mengintensifkan upaya kolektif dalam mengidentifikasi strategi yang efektif dan memajukan program kolaboratif yang konkret.

Ia menekankan perjuangan pendidikan inklusif, mudah diakses, dan berkualitas tinggi untuk setiap pelajar di wilayah ASEAN.

Baca juga: DPRD Kota Malang: Penanganan anak tidak sekolah bisa melalui Puspaga

Baca juga: Pemerintah diminta miliki satu data pendidikan atasi anak tak sekolah

“Saya dengan hangat menyerukan kepada sesama Menteri untuk mengambil tindakan berani dan bersatu untuk mengatasi OOSCY. Bersama-sama, mari kita memperkuat sistem data, memperluas jalur pembelajaran yang fleksibel, dan berinvestasi dalam pengembangan guru dan kurikulum inovatif.” katanya.

Sementara pada saat yang sama, Menteri Pendidikan Malaysia Fadhlina Sidek berharap pertemuan itu menghasilkan luaran berupa Joint Ministerial Statement on Out-of-School Children and Youth (OOSCY)-Accelerating Innovative Strategies: Mitigating OOSCY Challenges yang diadopsi oleh seluruh menteri pendidikan di ASEAN.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.