Memang harus ditambah, karena untuk menampung gabah dari petani, kapasitas gudang Bulog sangat terbatas dan sekarang sudah penuh.

Padang (ANTARA) - Komisi IV DPR RI mendukung rencana penambahan 25 ribu gudang Bulog di seluruh wilayah Indonesia, untuk menampung gabah dari petani.

"Memang harus ditambah, karena untuk menampung gabah dari petani, kapasitas gudang Bulog sangat terbatas dan sekarang sudah penuh," kata Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto, di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat, dalam kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke sejumlah kabupaten/kota di daerah ini.

Menurut Siti Hediati yang akrab disapa Titiek Soeharto, dengan kondisi gudang yang penuh, Bulog harus melakukan mekanisme sewa untuk menyimpan gabah petani yang diserap.

"Untuk mengantisipasi penyerapan gabah petani ke depan, daripada sewa, lebih baik ditambah," katanya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana membangun 25 ribu gudang darurat atau yang disebutnya gudang improvisasi untuk menampung produksi jagung dan beras nasional yang melimpah pada tahun ini.

Presiden Prabowo bahwa berdasarkan laporan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, gudang-gudang yang dikelola Perum Bulog dan pemerintah kini tidak cukup menampung produksi jagung dan beras itu.

"Menteri Pertanian dan banyak pejabat datang ke saya, 'Pak kita bingung, Pak, enggak ada gudangnya'. Akhirnya saya bikin program kilat, membuat gudang darurat, gudang improvisasi. Kita akan bangun 25 ribu gudang improvisasi yang akan dibuat dari bahan-bahan yang lumayan bisa bertahan 5 sampai 10 tahun," kata Presiden Prabowo.

Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025, di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5).

Presiden menjelaskan gudang darurat tersebut bersifat sementara sampai gudang yang dibangun melalui Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih rampung.

Baca juga: Wamentan sebut filial skema atasi gudang Bulog penuh saat penyerapan

Baca juga: Tanggapi Polda NTB, Prabowo akan bangun gudang Bulog tambahan

Pewarta: Syarif Abdullah dan Miko Elfisha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.