Para peserta merupakan pekerja-pekerja KAI Services dari kalangan Gen Z yang kreatif dan dinamis,
Jakarta (ANTARA) - PT KAI Services membekali 30 pekerja Gen Z dari seluruh branch office dengan pemahaman budaya perusahaan dan keterampilan membuat konten positif di sosial media.
Vice President Corporate Secretary KAI Services Rachman Firhan menjelaskan, para peserta dipilih sebagai agen perubahan (agent of change) yang akan menyampaikan pesan budaya perusahaan secara positif lewat sosial media masing-masing.
"Dalam kegiatan workshop Reska Culture Agent ini kami menghadirkan 30 peserta dari seluruh Branch Office KAI Services yang akan menjadi agent of change," kata Firhan dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Menurutnya tugas dari agen perubahan adalah menghadirkan pesan-pesan lewat konten-konten positif tentang budaya perusahaan di sosial media mereka masing-masing.
Baca juga: KAI Services pastikan layanan terbaik dan humanis untuk penumpang
“Para peserta merupakan pekerja-pekerja KAI Services dari kalangan Gen Z yang kreatif dan dinamis," ujarnya.
Firhan menyebutkan, kehadiran pekerja Gen Z yang dinamis dan adaptif menjadi kekuatan strategis dalam menyebarluaskan semangat budaya KAI Services yang membangun reputasi positif di mata publik luas.
Sementara itu, Manager Corporate Culture Implementation PT KAI Dhesca Prakoso Setiawan menegaskan, budaya perusahaan menjadi fondasi penting dalam membentuk identitas, nilai, serta norma interaksi internal dan eksternal organisasi.
Budaya tersebut, menurut Dhesca, memberikan arah perilaku yang mencerminkan karakter perusahaan sekaligus menjadi pembeda dalam persaingan di dunia industri yang semakin kompetitif dan dinamis.
Diketahui, KAI Services menggelar kegiatan workshop bertajuk Reska Culture Agent untuk memberikan wawasan tentang bersosial media yang bijak kepada para pekerja Gen Z.
Kegiatan itu menghadirkan pemateri, Praktisi Sosial Media Zulfikar Akbar yang menyampaikan materi mindset dalam bermedia sosial, jejak digital, tren dan dampaknya.
Zulfikar mengatakan, media sosial telah menjadi kekuatan tersendiri di tengah arus deras informasi. Media sosial telah menjadi alat dahsyat yang membawa pengaruh kepada masyarakat luas hingga menciptakan perubahan pola pikir hingga perilaku.
Dia menyebutkan, pengguna aktif sosial media di Indonesia di tahun 2025 mencapai 143 juta jiwa atau setara dengan 50,2 dari total populasi.
"Media sosial menjadi fenomena yang menyimpan banyak hal potensial sekaligus rentan menjadi kekuatan negatif ketika digunakan tanpa mindset dan pemahaman memadai tentang media tersebut," ujarnya.
Zulfikar mengingatkan untuk berhati-hati dalam bersosial media karena banyak masalah yang terjadi di sosial media seperti penurunan produktivitas kerja karena terjadi adiksi kepada sosial media hingga ke masalah privasi dan keamanan data.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.