Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital memproyeksikan Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami surplus talenta digital pada tahun 2030.
Berdasarkan data jumlah lulusan bidang komunikasi dan teknologi informasi, kementerian memproyeksikan Provinsi DKI Jakarta kelebihan 225.014 talenta digital, Kepulauan Riau surplus 28.496 talenta digital, dan Daerah Istimewa Yogyakarta surplus 42.446 talenta digital pada 2030.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa ketersediaan talenta digital berkaitan dengan pertumbuhan industri digital.
"Sebenarnya berkorelasi antara supply (pasokan) terhadap demand (permintaan), industrinya saat ini masih berfokus di Jawa. Idealnya, industrinya juga menyebar ke seluruh area Indonesia," katanya.
Menurut data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital, Provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan Riau pada 2024 sudah kelebihan talenta digital, angka surplusnya masing-masing 75.020 dan 8.310.
Sedangkan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menurut data tersebut, diproyeksikan baru mengalami surplus talenta digital pada tahun 2026.
Baca juga: Pemerintah manfaatkan KADA untuk latih talenta digital
Baca juga: Kemkomdigi berkolaborasi percepat pengembangan talenta digital
Bonifacius menyampaikan bahwa peningkatan jumlah talenta digital di Pulau Jawa lebih menonjol karena infrastruktur, literasi digital, dan sumber daya manusianya sudah lebih memadai.
"Jawa lebih menonjol karena kita mengukur dari beberapa dimensi, ada infrastruktur, sumber daya manusia, dan literasi digital. Jawa memang infrastrukturnya kuat. Makanya muncul Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, itu kuat," kata dia.
Namun, Bonifasius mengatakan, ketersediaan dan permintaan talenta digital saat ini masih senjang di sebagian besar wilayah Indonesia.
Guna memenuhi kebutuhan industri, pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah talenta digital melalui program-program peningkatan kapasitas yang dilaksanakan dengan melibatkan perguruan tinggi hingga perusahaan teknologi.
"Kita bukan hanya bekerja sendiri, kunci sukses kita itu adalah kolaborasi," ucap Bonifasius.
Dia juga mengemukakan bahwa pengembangan industri digital akan merangsang peningkatan ketersediaan talenta digital.
"Jadi, kita bukan hanya mencetak manusia, tapi yang paling penting juga industrinya harusnya tumbuh," katanya.
Secara keseluruhan, kebutuhan talenta digital di Indonesia diproyeksikan mencapai 12.092.110 orang pada 2030, sedangkan jumlah yang tersedia diperkirakan 9.343.849 orang.
Kesenjangan kebutuhan dengan ketersediaan talenta digital pada 2030 diproyeksikan berkurang signifikan dibandingkan pada 2023, ketika jumlah talenta digital yang tersedia sebanyak 6.064.085 orang sedangkan permintaannya 10.513.361 orang.
Baca juga: Kemkomdigi bersiap menghimpun data pelatihan talenta digital
Baca juga: Telkom siapkan talenta digital muda lewat inisiatif Digistar Connect
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.