Jakarta (ANTARA) - Kiper naturalisasi tim nasional putri Indonesia, Iris de Rouw, menegaskan bahwa keputusannya membela Garuda bukan semata langkah karier, melainkan bentuk penghormatan terhadap darah dan akar budayanya.

Pemain keturunan Indonesia-Belanda ini menyebut bahwa panggilan untuk bermain bagi Merah Putih adalah sesuatu yang telah lama ia rasakan secara emosional.

"Alasan saya bergabung dengan tim nasional Indonesia, itu dalam darah saya," kata Iris saat ditemui sebelum menjalani latihan di Jakarta, Jumat.

"Ini bukan hanya tentang sepak bola, ini tentang mewakili dan menghormati keluarga saya, asal-usul saya," lanjutnya.

Pernyataan tersebut disampaikan di sela pemusatan latihan timnas putri Indonesia menjelang Kualifikasi Piala Asia 2025 yang akan digelar di Tangerang pada akhir bulan ini.

Iris menjadi salah satu dari empat pemain naturalisasi baru yang diproyeksikan memperkuat skuad asuhan Satoru Mochizuki.

Baca juga: Iris de Rouw, kiper baru timnas putri keturunan Lumajang

Ia menambahkan, "Saya selalu merasakan hubungan yang dekat dengan budaya dan negara ini. Saya sangat bersyukur bisa berada di sini dan saya bangga untuk mewakili Indonesia."

Meski belum mencatatkan debut resminya, Iris mengaku sangat antusias menghadapi pertandingan pertama bersama Indonesia. Ia juga menyadari besarnya ekspektasi publik terhadap timnas putri, namun menegaskan bahwa dirinya siap menjawab kepercayaan tersebut dengan dedikasi penuh.

"Menurut saya ekspektasinya sangat tinggi. Tapi saya akan berikan segalanya untuk negara dan saya ingin membuat bangsa ini bangga," ucapnya.

Dengan latar belakang sebagai penjaga gawang modern yang komunikatif dan tangguh dalam situasi satu lawan satu, kehadiran Iris diharapkan mampu menambah kedalaman dan kualitas lini belakang timnas Indonesia.

Timnas putri Indonesia akan tampil dalam kualifikasi Piala Asia putri 2025. Garuda Pertiwi menghuni Grup D bersama Kirgistan, Pakistan, dan Taiwan.

Pertandingan pertama Grup D akan mulai digelar pada 26 Juni mendatang. Indonesia dijadwalkan menghadapi Kirgistan, disusul laga kontra Pakistan (2/7), dan ditutup dengan laga penting melawan Taiwan (5/7).

Baca juga: Pemerintah targetkan timnas sepak bola putri masuk 50 besar dunia

Baca juga: Mochizuki bidik juara grup, Taiwan jadi ujian terberat Indonesia

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.