Kalau untuk sektor logistik secara nasional masih di kisaran 0,2 persen, masih kecil sekali. Karena memang Pelni ini bergerak di bidang angkutan penumpang,
Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyatakan dukungannya terhadap rencana konsolidasi BUMN sektor logistik yang diinisiasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) guna memperkuat sistem logistik nasional.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani menegaskan, perseroan siap mendukung setiap kebijakan pemerintah, termasuk pembentukan holding maritim yang menjadi bagian dari strategi penguatan sektor logistik Indonesia.
"Kami tentu mendukung program-program atau kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga ini akan dibentuk holding maritim, kami pasti akan support," katanya ditemui di Jakarta, Jumat.
Tri mengungkapkan kontribusi logistik terhadap pendapatan Pelni saat ini masih sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,2 persen, karena fokus utama perusahaan masih berada di angkutan penumpang.
Baca juga: Pos Indonesia dukung konsolidasi BUMN Logistik
"Kalau untuk sektor logistik secara nasional masih di kisaran 0,2 persen, masih kecil sekali. Karena memang Pelni ini bergerak di bidang angkutan penumpang," kata Anda sapaan akrab Tri Andayani.
Meski begitu, ia menjelaskan Pelni kini mulai merintis pengembangan sektor logistik sebagai bagian dari diversifikasi usaha, seiring dengan arah kebijakan nasional dalam membentuk ekosistem logistik yang terintegrasi.
"Dan kita memang baru mau merintis ke arah sana (logistik)," kata Anda.
Sebelumnya Danantara akan melakukan konsolidasi bisnis terhadap perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor logistik dan asuransi.
Baca juga: Indef: Konsolidasi BUMN logistik oleh Danantara bangun kekuatan besar
Konsolidasi bisnis itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing perusahaan BUMN, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Danantara Indonesia, ujar Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Rabu (18/6).
Dony menjelaskan, tahap pertama Danantara Indonesia telah melakukan fundamental business review terhadap perusahaan-perusahaan BUMN terkait.
Tahap kedua, pihaknya akan melakukan business consolidation (konsolidasi bisnis) dengan merampingkan atau melakukan merger terhadap perusahaan-perusahaan BUMN tersebut.
Melalui konsolidasi bisnis itu, Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan perampingan dari sebanyak 888 perusahaan BUMN yang ada saat ini menjadi hanya sebanyak di bawah 200 perusahaan.
Baca juga: Danantara konsolidasikan bisnis BUMN sektor logistik dan asuransi
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.