Jakarta (ANTARA) - Holding investasi Indonesia, Danantara, menyiapkan kerja sama strategis dengan mitra Rusia untuk mengembangkan industri galangan kapal berbasis energi bersih di Indonesia.

CEO Danantara Rosan Roeslani di loby Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, Jumat, menyebut kerja sama ini akan dijalin dengan sejumlah BUMN maritim, termasuk PT PAL Indonesia dan perusahaan pelat merah lainnya di sektor perkapalan.

"Jadi, tidak ada yang masuk sendiri. Mereka akan bersama dengan kita, ada empat perusahaan, baik itu PAL dan yang lain-lain," katanya.

Rosan Roeslani menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan tidak hanya untuk membangun kapal ramah lingkungan, tetapi juga untuk memperbaiki kondisi keuangan BUMN maritim nasional yang saat ini dinilai kurang sehat.

Baca juga: Danantara-Rusia bentuk dana investasi Rp37,8 triliun

“Kita akan lihat mana yang paling cocok. Harapannya, kerja sama ini juga bisa menyehatkan BUMN tersebut,” ujarnya.

Selain aspek finansial, proyek ini juga menekankan pentingnya transfer teknologi, khususnya dalam penggunaan teknologi clean energy.

Kapal-kapal yang akan dikembangkan mengandalkan tenaga listrik dan tenaga surya, bahkan memiliki kemampuan membelah es—teknologi yang sudah digunakan secara luas oleh mitra Rusia di wilayah sungai maupun laut.

Rosan menyebut proyek ini sebagai salah satu inisiatif prioritas yang akan segera dikembangkan, seiring meningkatnya komitmen Indonesia dalam memperkuat industri maritim nasional berbasis teknologi hijau.

Baca juga: Indonesia-Rusia sepakati 4 kerja sama, disaksikan Prabowo dan Putin

Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.