Jakarta (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut ekonomi Rusia tidak lagi bergantung pada sektor migas.
Ketika berbicara dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), Jumat, Putin memaparkan bahwa pertumbuhan PDB Rusia sebesar 4 persen per tahun justru lebih disokong oleh sektor nonmigas.
“Pertumbuhan PDB nonmigas Rusia pada 2023 tercatat pada angka 7,2 persen. Pada 2024 (sektor ini) tumbuh 4,9 persen, hampir 5 persen. Jadi angka-angka ini lebih meyakinkan dan lebih berdasar daripada PDB secara umum,” kata Putin, yang berbicara di panggung yang sama dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Dengan kata lain, peran sektor terkait produk mentah dalam dinamika perekomian Rusia sudah tidak menjadi yang terdepan,” ujarnya, menambahkan.
Menurut Putin, dewasa ini, sektor migas dianggap “sudah tidak menguntungkan”.
Selama dua tahun terakhir, katanya, Rusia lebih banyak mencatat keuntungan dari sektor pertanian, perindustrian, pekerjaan umum, konstruksi, logistik, jasa, keuangan, dan teknologi informasi.
Selain itu, dukungan dari jutaan pengusaha di Rusia turut mendorong ekonomi negara tersebut menjadi berkembang pesat, solid, dan beraneka ragam.
“Gambaran tentang ekonomi Rusia yang hanya melulu terkait dengan ekspor produk mentah, sudah tidak lagi aktual. Itu adalah sejarah, karena realita kita sudah berubah,” kata Putin.
Ia mengklaim berdasarkan volume PDB, Rusia menempati posisi keempat tertinggi di dunia, dan posisi pertama di kawasan Eropa.
“Tetapi ini saja tidak cukup. Penting untuk kita terus menjaga status sebagai salah satu ekonomi terkuat (dunia),” ujar Putin.
“Kita perlu menciptakan iklim yang kondusif untuk dunia bisnis di dalam negeri, dengan dukungan dari negara-negara sahabat yang ikut menyumbangkan sumber daya. Tugas penting kita juga untuk memperluas industri, untuk bekerjasama agar menjamin proses peralihan ekonomi ini menjadi lebih seimbang,” ujarnya, menambahkan.
Putin lebih lanjut memaparkan sejumlah capaian penting lainnya dalam ekonomi Rusia, di antaranya inflasi yang menurun di angka 9,6 persen; tingkat pengangguran muda 7,5 persen; serta angka kemiskinan 7,2 persen pada 2024.
Baca juga: Dari panggung St. Petersburg, Prabowo tegaskan RI tetap nonblok
Baca juga: Momen Prabowo dan Putin saling tukar cendera mata simbol persahabatan
Baca juga: Putin: Hubungan Rusia-Indonesia berkembang dan saling menguntungkan
Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.