Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial menyalurkan bantuan logistik kedaruratan secara langsung kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar selama kondisi tanggap darurat.

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf memastikan bahwa sebagai bentuk kehadiran negara dalam menjamin perlindungan dan pelayanan dasar bagi masyarakat terdampak, maka bantuan langsung dikirim setelah pihaknya menerima laporan.

Baca juga: BPBD: Banjir di Parigi Moutong meluas

“Kemensos bergerak begitu menerima laporan. Bantuan logistik dikirim langsung dari Sentra Nipotowe Palu untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan perlindungan dan pelayanan dasar,” kata Saifullah di Jakarta, Jumat.

Bantuan logistik tersebut diberangkatkan pada Jumat (20/6) dari Sentra Nipotowe di Kota Palu. Menurut dia, langkah ini merupakan respons cepat atas bencana banjir yang melanda wilayah Kecamatan Bolano Lambunu, dua hari sebelumnya (Rabu, 18/6) malam.

Jenis bantuan yang dikirim meliputi 100 kasur, 100 selimut, 100 paket perlengkapan keluarga (family kit), 100 paket perlengkapan anak-anak (kidsware), dan 100 tenda gulung.

"Bantuan langsung disalurkan ke titik-titik pengungsian dan rumah-rumah warga yang menjadi tempat penampungan sementara para penyintas," ujarnya.

Kemensos menyatakan kesiapan untuk memperkuat dukungan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang di lapangan dan tetap mempedomani fungsi koordinasi dengan pemerintah daerah.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak lain. Jika kebutuhan bertambah, kami siap menambah dukungan,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menetapkan status tanggap darurat melalui Surat Keputusan Bupati tertanggal 20 Juni 2025.

Penetapan status tanggap darurat dikeluarkan merespons banjir yang dipicu hujan intensitas deras pada Rabu (18/6) itu meluas merendam empat desa di Kecamatan Bolano Lambunu, yakni Desa Lembah Bomban, Lambunu, Wanamukti Utara, dan Siendeng.

Baca juga: 1.713 jiwa terdampak banjir di Parigi Moutong

Baca juga: Pemkab Parigi bangun lima tenda pengungsian untuk korban banjir

Data yang diterima Kemensos sampai Jumat (20/5) sore, tercatat sebanyak 419 kepala keluarga atau 1.357 jiwa terdampak dan sebanyak 357 rumah dilaporkan terendam.

Dari jumlah itu, 112 kepala keluarga terpaksa mengungsi, dengan 82 keluarga menempati pos pengungsian di Gedung MTsN Parigi dan sisanya berlindung di rumah kerabat.

Kemensos memastikan pos layanan pengungsi sudah berdiri dan petugas gabungan juga tetap bersiaga menyusul cuaca di Bolano Lambunu masih dilaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.