Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengungkapkan kerugian akibat kebakaran rumah milik seorang lanjut usia (lansia) di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, mencapai Rp120 juta.
"Objek yang terbakar rumah milik Ibu Leni yang berusia 90 tahun, dengan luas area kurang lebih 80 meter persegi. Total kerugian sekitar Rp120 juta," kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Muchtar Zakaria saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Muchtar menyebut, kebakaran rumah yang berada di Jalan Yusufiah RT 11/RW 01, Lubang Buaya ini diduga terjadi akibat korsleting listrik.
Baca juga: 65 personel padamkan kebakaran rumah lansia di Jakarta Timur
Api diketahui saat tetangga sekitar melihat adanya api di lantai dua rumah milik warga bernama Leni (90).
"Api diketahui oleh tetangga sekitar yang melihat adanya api di lantai dua rumah Ibu Leni berusia 90 tahun. Lalu warga sekitar menghubungi pihak pemadam kebakaran untuk meminta pertolongan pemadaman," jelas Muchtar.
Informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui call center Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 00.15 WIB.
Lalu, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju lokasi kejadian dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 01.33 WIB.
"Kami terima kabar pukul 00.15 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 00.22 WIB. Api dilokalisir pukul 00.38 WIB dan pendinginan sekitar pukul 00.48 WIB," ujar Muchtar.
Baca juga: Delapan kios di Pasar Kampung Ambon Jaktim terbakar akibat gas bocor
Baca juga: Kerugian akibat kebakaran kios Pasar Kampung Ambon capai Rp800 juta
Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan 13 unit mobil pemadam kebakaran dan 65 personel Gulkarmat Jakarta Timur untuk memadamkan api di sekitar rumah.
"Api berhasil kami padamkan dan berstatus hijau sekitar pukul 01.33 WIB," ucap Muchtar.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.