Chengdu (ANTARA) - Di Chengdu, yang merupakan pusat teknologi utama di China barat daya, petugas patroli Wu Han menggunakan kacamata pintar untuk membantu wisatawan asing yang kebingungan mencari jalan hanya dalam waktu 30 detik.

Wu menjelaskan bahwa kacamata pintarnya, yang terhubung dengan ponsel dapat membantu penerjemahan secara waktu nyata (real-time).

"Jika kedua pengguna memakai kacamata ini, kami dapat berbicara dalam bahasa kami masing-masing dan tetap memahami satu sama lain. Ini benar-benar mengatasi kendala bahasa," ujar Wu.

Kacamata pintar tersebut, yang dikembangkan oleh Sichuan INMO Technology Co., Ltd. (INMO) menggunakan teknologi pencitraan pandu gelombang difraksi dan dilengkapi dengan model AI China seperti DeepSeek dan Doubao dari ByteDance. Saat ini, kacamata tersebut mendukung 40 bahasa dan 90 aksen.

Kacamata pintar dari INMO terus mengalami penyempurnaan dan kini dilengkapi dengan berbagai fungsi seperti fotografi, gim, dan pertemuan virtual. Kacamata tersebut telah diekspor ke 19 negara dan kawasan, termasuk Jepang dan Rusia.

"Tahun ini, kami berencana untuk mempercepat ekspansi internasional kami," ujar Manajer Merek Pasar Luring INMO Liu Yu.

Menurut CEO INMO Yang Longsheng, perusahaan itu juga berencana mengeksplorasi pengaplikasian kacamata pintarnya dalam skenario budaya dan pariwisata pada Chengdu World Games 2025 mendatang.

Perkembangan kacamata pintar di China mendapatkan momentum yang signifikan berkat kemajuan teknologi AI yang berkelanjutan.

Menurut perusahaan riset pasar global International Data Corporation (IDC), pengiriman kacamata pintar secara global akan mencapai 12,8 juta unit pada 2025, dengan pertumbuhan sebesar 26 persen secara tahunan (year on year). Pengiriman di China saja diperkirakan akan mencapai 2,75 juta unit, menandai lonjakan sebesar 107 persen.

Pada Selasa (17/6), perusahaan teknologi Rokid yang berbasis di Hangzhou mengumumkan terobosan baru pada produk kacamata pintarnya. Melalui kolaborasi dengan Alipay, Rokid mengintegrasikan fitur pembayaran di dalam toko langsung ke dalam perangkat. Dengan pembaruan tersebut, pengguna dapat melakukan transaksi hanya dengan perintah suara dan gerakan, tanpa perlu mengeluarkan ponsel mereka.

Saat ini, pesanan global untuk kacamata pintar Rokid telah melampaui 250.000 unit dan pengiriman akan dimulai pada akhir Juni.

Sebuah laporan dari China Galaxy Securities menyatakan bahwa kacamata pintar diperkirakan akan menjadi terminal komputasi utama berikutnya setelah ponsel pintar. Hal tersebut akan mengarah pada periode pertumbuhan yang cepat untuk seluruh rantai industri, termasuk cip, optik, sensor, dan manufaktur terkait.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.