Silahkan ondel-ondel dimanfaatkan, tapi jangan dibawa keliling kampung atau kota apalagi untuk mengamen
Jakarta (ANTARA) - Budaya Betawi, terutama seni, menjadi perhatian Pramono Anung dan Rano Karno (Doel), pemimpin baru Jakarta hingga lima tahun ke depan. Selain karena alasan pelestarian, budaya Betawi juga dinilai dapat menjadi daya tarik Jakarta di tingkat internasional.
Berbicara tentang Betawi, salah satu yang tak bisa dilepaskan adalah ondel-ondel. Sepasang boneka raksasa terbuat dari anyaman bambu berhiaskan pakaian dan aksesoris mirip manusia itu belakangan ini disorot Pram dan Rano.
Simbol kota Jakarta itu semakin rajin wara-wiri di jalanan ibu kota. Fenomena ini mengundang tanggapan yang dilematis. Di satu sisi, ada yang berpendapat bahwa ini adalah upaya mengenalkan budaya Betawi kepada masyarakat luas, tapi di sisi lain tak sedikit yang menyayangkan pemanfaatan ondel-ondel sebagai alat mengais uang di jalan.
"Silahkan ondel-ondel dimanfaatkan, tapi jangan dibawa keliling kampung atau kota apalagi untuk mengamen," kata Irene, warga asal Cilincing, Jakarta Utara
Menyikapi semakin maraknya ondel-ondel yang identik dengan seni pertunjukan di berbagai acara Betawi itu dimanfaatkan untuk mengamen, peraturan daerah (Perda) tentang larangan ondel-ondel mengamen pun disusun.
Gayung bersambut, aturan pelarangan ondel-ondel mendapat dukungan penuh dari DPRD DKI Jakarta. Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin yang asli anak Betawi mengatakan mengamen menggunakan instrumen budaya seperti ondel-ondel itu sama saja merendahkan pemilik budaya itu sendiri.
Saat ini, DPRD DKI menunggu draf Perda terkait larangan penggunaan ondel-ondel untuk alat mengamen yang telah dibahas oleh para ahli dan praktisi kebudayaan.
Semula, Perda itu ditargetkan rampung sebelum puncak peringatan HUT ke-498 kota Jakarta. Lalu, mundur hingga momentum perayaan lima abad Jakarta atau dua tahun dari sekarang.
Aturan disusun untuk memberikan dukungan dan ruang agar seniman ondel-ondel bisa tampil secara layak dan ondel-ondel pun tak dianggap remeh.
Baca juga: Pramono minta ondel-ondel tak digunakan untuk mengamen
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.