Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprakirakan kawasan laut di Kota Balikpapan dan sekitarnya mengalami pasang laut setinggi 2,9 meter dan bisa menyebabkan terjadinya banjir rob, tambak terendam, dan dampak lainnya.
"Sejumlah kawasan laut di Balikpapan berpotensi mengalami pasang setinggi 2,8 meter pada 27 Juni, sehingga warga setempat harus waspada terhadap dampaknya," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu.
Ia mengatakan, di perairan Balikpapan untuk periode 21-30 Juni 2025, prakiraan pasang tertinggi terjadi pada 27 Juni dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 07.00 Wita, sedangkan surut terendah 0,3 meter pada 26 Juni pukul 24.00 Wita.
Baca juga: Hujan ringan basahi sebagian besar Indonesia pada Sabtu
Sementara di perairan Balikpapan ini setidaknya terdapat empat kawasan yang terpengaruh langsung oleh pasang surut, yakni Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara) dan sekitarnya, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Di sisi lain, kawasan pesisir ini banyak tambak yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut, maka dikhawatirkan budidaya warga baik udang, ikan, maupun kepiting di tambak bisa hilang akibat terdampak arus laut.
Ia mengatakan pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial di kawasan pesisir, bahkan air laut bisa masuk ke permukiman warga yang dekat pantai, termasuk membahayakan bagi anak-anak yang bermain di pantai.
Peringatan dini juga disampaikan untuk warga di sejumlah kawasan pesisir lain di Kalimantan Timur, seperti di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi) dan sekitarnya, yakni pasang tertinggi diperkirakan pada 26 sampai 28 Juni setinggi 2,8 meter pukul 07.00 dan 08.00 Wita. Surut terendah 0,3 meter pada 29 Juni pukul 15.00 Wita.
Baca juga: Sabtu, sebagian Jakarta diperkirakan hujan pada siang hari
"Kemudian di muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, pasang laut tertinggi diperkirakan terjadi pada 27 Juni 2025 dengan ketinggian 2,8 meter pukul 09.00 Wita, lantas surut terendah 0,4 meter pada 25 sampai 27 Juni pukul 14.00, 15.00, dan 16.00 Wita," kata Diyan.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.