Vientiane (ANTARA) - Jalur Kereta China-Laos melambangkan cita-cita Laos untuk memodernisasi infrastrukturnya dan mengintegrasikannya dengan perekonomian regional, yang memiliki potensi untuk meningkatkan kondisi sosial-ekonomi dan memacu pertumbuhan di seluruh negara itu, sehingga memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat.

"Sejak pembangunan Jalur Kereta China-Laos dimulai, Laos telah mengalami perkembangan yang pesat, dengan peningkatan perjalanan, infrastruktur, dan peluang baru bagi kaum mudanya," kata Khampakaiy, seorang pekerja kantoran yang sering melakukan perjalanan dinas, dalam sebuah wawancara dengan Xinhua pada Jumat (20/6).

Khampakaiy menyebut bahwa jalur kereta tersebut tidak hanya menawarkan kenyamanan yang lebih besar bagi para pelancong, namun juga berfungsi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan pengembangan keterampilan di berbagai sektor dan komunitas di seluruh negara itu.

Pada 13 Juni, kereta EMU Lane Xang kelima untuk Jalur Kereta China-Laos tiba di Laos, menandai tonggak penting dalam kemajuan kapasitas transportasi perkeretaapian.

Dalam pidatonya, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Laos Ngampasong Muongmany mengatakan bahwa kereta baru ini akan meningkatkan efisiensi sistem perkeretaapian di Laos, membuat perjalanan menjadi lebih nyaman bagi penduduk setempat dan mendukung modernisasi transportasi. Hal ini juga akan memperkuat peran Laos dalam konektivitas regional dan jaringan transportasi lintas perbatasan.

Chanhthip, seorang penduduk Provinsi Savannakhet di Laos selatan, mengatakan Jalur Kereta China-Laos memperkuat konektivitas regional Laos dan memberikan peluang besar bagi ekspor yang lebih cepat dan efisien.

"Mengingat sumber daya alam yang melimpah di negara ini, fokusnya adalah mempromosikan produk pertanian Laos. Dengan memanfaatkan sepenuhnya keunggulan jalur kereta ini, kita dapat meningkatkan ekspor, memberi keuntungan bagi negara dan para petaninya," imbuhnya.

Berbicara pada sesi reguler kesembilan yang sedang berlangsung di Majelis Nasional Laos, Menteri Pertanian dan Kehutanan Laos Linkham Douangsavanh mengatakan sejak dibukanya Jalur Kereta China-Laos pada 2021, produksi pertanian dan perdagangan lintas perbatasan di Laos telah meningkat secara signifikan. Biaya transportasi kereta yang rendah, penghematan waktu, dan konektivitas yang efisien telah menarik investasi lokal dan asing di berbagai sektor seperti durian, kopi, mangga, dan peternakan.

"Jalur kereta ini telah mendapatkan popularitas, dan saya yakin banyak anak muda Laos yang akan tertarik untuk berkarier di sektor ini. Dengan semakin banyaknya siswa yang mendaftar di Sekolah Tinggi Teknik Vokasional Perkeretaapian Laos, mereka akan mendapatkan keterampilan yang berharga dan memainkan peran penting dalam pembangunan Laos yang berkelanjutan," ujar Singnalinh, seorang penduduk berusia 29 tahun di Vientiane, ibu kota Laos.

Selama kunjungannya ke Jalur Kereta China-Laos pada akhir Mei, koordinator residen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Laos, Bakhodir Burkhanov, memuji jalur kereta itu karena telah meningkatkan infrastruktur Laos, meningkatkan konektivitas, dan membuat perjalanan menjadi lebih mudah diakses oleh penduduk dan wisatawan.

"Jalur ini merupakan tambahan yang bagus untuk infrastruktur negara, bermanfaat bagi ekonomi, masyarakat, dan kenyamanan," katanya.

Dia sangat terkesan dengan ketepatan waktu, disiplin, dan penekanan pada keselamatan di jalur kereta itu, seraya menyebut bagaimana semuanya berjalan dengan lancar dan betapa banyak orang yang bekerja di belakang layar untuk memastikan pengalaman yang aman dan menyenangkan.

Sejak dibuka pada 3 Desember 2021, Jalur Kereta China-Laos telah menjadi penghubung transportasi yang vital, meningkatkan pertukaran antarmasyarakat, serta aktivitas ekonomi dan perdagangan regional.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.