Tianjin (ANTARA) - Sebuah perusahaan China yang berfokus pada mesin dan kelengkapan tambahan sektor minyak bumi baru-baru ini menyambut pelanggan Indonesia untuk melakukan inspeksi penerimaan lintas perbatasan di Kota Tianjin, China utara.
"Saya sangat puas ketika melihat produknya secara langsung. Peralatan perminyakan buatan China dengan teknologi yang sangat baik benar-benar memenuhi persyaratan kami. Ke depannya kami akan memperdalam kerja sama dengan perusahaan ini," kata Yosse, salah satu pelanggan Indonesia yang telah bekerja sama dengan perusahaan China tersebut.
Pada tahap konfirmasi teknis akhir sebelum pengiriman, pelanggan Indonesia melakukan proses penerimaan teknis peralatan secara penuh, dengan berfokus pada indikator teknis utama. Setelah pemeriksaan, peralatan perminyakan itu akan diekspor ke Indonesia untuk proyek-proyek perminyakan setempat.
Tianjin Dong Fang Xian Ke Petroleum Machinery Co., Ltd. (DFXK), yang berlokasi di Distrik Wuqing, Tianjin, menduduki peringkat teratas dalam industri peralatan dan kelengkapan tambahan untuk pengeboran minyak bumi di China selama lima tahun berturut-turut.

Dalam beberapa tahun terakhir, produsen peralatan kelas atas China telah secara aktif memperluas pasar internasional di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), yang menunjukkan kualitas luar biasa produk China.
Sejak didirikan, DFXK telah mengalokasikan sedikitnya 3 persen dari pendapatan penjualan tahunannya untuk penelitian dan pengembangan (litbang). "Tim teknis yang kuat dan kemampuan litbang yang sangat baik mendukung kami untuk bersaing di industri energi global," kata Jiang Zhi, chairman perusahaan.
Selain melayani pasar domestik, DFXK juga telah merambah pasar internasional. Sejak awal tahun ini, perusahaan itu mencapai kinerja yang luar biasa di pasar Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.
DFXK bekerja sama dengan banyak negara termasuk Indonesia di bidang rig pengeboran, alat pengeboran, dan kamp cerdas, mendukung pengembangan minyak dan gas setempat dengan keahlian teknologi China.
Dalam inspeksi penerimaan ini, pelanggan Indonesia sangat terkesan dengan kemampuan teknologi DFXK. "Produk mereka menyamai kualitas produk dari Eropa dan Amerika Serikat dengan harga yang kompetitif," ujar Dedi, salah satu pelanggan dari Indonesia.
Pada kuartal pertama (Q1) tahun ini, ekspor DFXK mencapai 20 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.378), mengirimkan produk ke lebih dari 30 negara di Asia Tengah, ASEAN, Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.
"Kami memiliki banyak proyek internasional. Saat ini, kami meneruskan proyek penyediaan rig pengeboran 4.500 meter dan proyek 50 kamp," kata Li Xilu, manajer umum perusahaan itu.
"Kami telah mengirimkan 25 kamp, dan 25 kamp lainnya sedang dalam tahap konstruksi. Tiga rig workover untuk India hampir selesai dan akan menjalani inspeksi akhir bulan ini," kata Li.
Melalui kerja sama BRI, Indonesia memiliki hubungan ekonomi yang semakin erat dengan China. China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, dengan perdagangan bilateral mencapai 147,8 miliar dolar AS pada 2024, naik 6,1 persen dalam basis tahunan (year on year). Sementara itu, China merupakan sumber investasi asing terbesar kedua bagi Indonesia, dan Indonesia merupakan negara tujuan investasi terbesar kedua bagi China di ASEAN.
Tahun ini menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Mohammad Faisal, direktur eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), mengatakan bahwa dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global serta meningkatnya hegemoni perdagangan dan proteksionisme, kerja sama ekonomi antara China dan Indonesia diharapkan dapat menyeimbangkan kembali lanskap ekonomi global.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.