Jakarta (ANTARA) - Pertarungan Kaleb Ramot Gemilang dan Andakara Prastawa Dhyaksa, menghangatkan pertandingan antara Dewa United Banten dengan Pelita Jaya Jakarta, dalam laga terakhir babak reguler Indonesian Basketball League (IBL) 2025, di Dewa United Arena, Tangerang, Sabtu malam.
Berdasarkan statistik IBL, laga panas tersebut juga akan menjadi penentu pemuncak klasemen akhir, sebelum kedua tim sama-sama menghadapi playoffs musim ini, yang dimulai pada 26 Juni mendatang.
Pertemuan kedua kapten tim masing-masing sangat ditunggu pecinta bola basket di Tanah Air, meski memiliki statistik yang kurang bagus bagi kedua pemain.
Pada pertemuan pertama Januari lalu, Kaleb hanya mencetak lima poin dan satu rebound.
Selain itu, fakta uniknya dalam tiga pertemuan terakhir Kaleb melawan Pelita Jaya, termasuk tahun 2024 dan 2025, dia tidak bisa mencetak lebih dari lima poin.
Padahal pada 2023, pemain yang bisa bermain sebagai guard dan small forward itu pernah mencetak 20 poin, saat berhadapan dengan juara IBL 2024.
Sebaliknya, bagi Prastawa, pertandingan itu akan menjadi pertemuan pertamanya dengan Dewa United, sejak 22 Juni 2024 atau hampir setahun lalu.
Saat itu, Pelita Jaya kalah 70-93 dan point guard senior itu membukukan 12 poin, empat assist, dan satu rebound.
Pemain bernomor punggung 7 itu baru kembali bermain dalam lima laga terakhir timnya musim ini, usai menjalani masa pemulihan cedera.
Laga nanti menjadi yang keenam bagi dia sebelum masuk menghadapi playoffs atau fase gugur.
Pada pertemuan pertama musim ini, tim asal Jakarta telah menang 96-85 versus Anak Dewa, pada 11 Januari lalu.
Jika skuad asuhan Justin Tatum kembali menang, maka mereka mendapatkan rekor 23-3 dan otomatis mengokohkan diri sebagai pemuncak klasemen.
Namun, bila menuai hasil negatif, juara IBL 2024 itu tetap menjadi pemuncak klasemen lewat catatan kalah dengan selisih skor tidak lebih dari 11 poin.
Sebab, kalau kalah dengan selisih skor tidak mencapai 11 angka, maka rekor pertemuan kedua tim akan 1-1 dan penentu untuk pemuncak klasemen ditentukan lewat margin poin dalam dua pertandingan musim ini.
Syarat harus menang lebih dari 11 poin menjadi ketentuan mutlak bagi Dewa United yang dilatih Pablo Favarel, bila ingin merebut takhta klasemen akhir.
Sementara itu, hasil pertandingan tersebut tidak akan menentukan gelar juara, karena masih ada fase gugur yang harus dilalui kedua tim untuk merengkuh trofi.
Namun, adu gengsi sebagai dua kandidat juara musim ini akan membuat pertandingan memanas, serta menjadi penambah semangat untuk menghadapi fase kompetisi berikutnya.
Baca juga: Laga terakhir babak reguler IBL 2025 jadi penentu pemuncak klasemen
Baca juga: Playoff IBL 2025 dimulai 28 Juni: Ini daftar 8 tim dan peta persaingan
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.