Kemnaker-Kemenpar bersinergi tingkatkan daya saing tenaga pariwisata

Secara strategis, kolaborasi ini memperkuat kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial, serta mendukung program 'Wonderful Indonesia' ke mancanegara,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjalin kerja sama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk mendorong peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata.

“Secara strategis, kolaborasi ini memperkuat kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial, serta mendukung program 'Wonderful Indonesia' ke mancanegara,” kata Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Kesepakatan kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Kesepahaman Bersama tentang "Sinergi Program di Bidang Ketenagakerjaan dalam Rangka Peningkatan Daya Saing SDM Pariwisata".

Penandatanganan kerja sama telah dilakukan antara Menaker dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (20/6).

Lebih lanjut, ruang lingkup kerja sama tak hanya mencakup pengembangan kapasitas SDM dan kelembagaan pariwisata, melainkan juga terkait dengan pertukaran data dan informasi, serta fasilitasi penempatan dan perluasan kesempatan kerja di sektor pariwisata.

Yassierli mengatakan bahwa kolaborasi Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pariwisata selama 5 tahun ini turut mendukung percepatan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

Selain itu, mendukung pengembangan ketenagakerjaan sektor pariwisata untuk pembangunan nasional yang inklusif dan berdaya saing.

Menurut Yassierli, kerja sama ini juga untuk menguatkan bidang masing-masing dalam rangka menciptakan kerja layak (decent work) bagi para pekerja di sektor pariwisata yang produktif dan memberikan penghasilan yang layak, serta menjamin kebebasan, kesetaraan, keamanan dan martabat bagi pekerja.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.