Unpatti telah meluluskan sebanyak 526 dokter dengan persentase kelulusan nasional 94 persen

Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku memaksimalkan peran Fakultas Kedokteran untuk membantu pemerintah dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah itu.

“Universitas terus mendorong pemerintah daerah untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura agar dapat berkontribusi secara langsung dalam pelayanan kesehatan di Maluku,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Pattimura, Prof Dominggus Malle di Ambon, Sabtu.

Hal itu dikatakannya dalam pencanangan Dies Natalis ke- 7 Fakultas Kedokteran Unpatti mengusung tema "Angkat Rasa, Ukir Makna, Baktikan Diri Dalam Asa dan Inovasi (Arumbai).

Ia mengatakan, meskipun Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura baru berusia 17 tahun, namun telah menunjukkan capaian yang luar biasa dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Baca juga: RI perkuat "Fellowship" TB guna atasi kekurangan dokter spesialis paru

Menurutnya, Fakultas Kedokteran juga secara bertahap telah berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, khususnya dokter, di Provinsi Maluku, meskipun diakui bahwa distribusi tenaga medis tersebut masih belum merata di setiap wilayah.

“Unpatti telah meluluskan sebanyak 526 dokter dengan persentase kelulusan nasional 94 persen,” ujar dia.

Meskipun saat ini status akreditasi fakultas masih pada peringkat “Baik Sekali” dan belum mencapai predikat “Unggul”, namun menurutnya Fakultas Kedokteran telah menunjukkan potensi luar biasa sebagai benih unggul yang hanya perlu terus diasah dan dikembangkan.

“Universitas Pattimura telah mencatatkan rekor tersendiri pada 2025, khususnya melalui pencapaian dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter,” tuturnya.

Baca juga: Pemkab Situbondo buka rekrutmen dokter, butuh 39 dokter baru

Hal itu sejalan dengan langkah strategis untuk memperkuat pelayanan kesehatan di wilayah Maluku dengan mewajibkan setiap lulusan baru dari Program Studi Pendidikan Dokter menandatangani pakta integritas untuk mengabdi di daerah tersebut setelah menyelesaikan pendidikan.

Setiap dokter lulusan Unpatti wajib mengabdi di Maluku minimal selama satu sampai dua tahun. Ini adalah bentuk tanggung jawab kita untuk menjawab tantangan kekurangan tenaga kesehatan di Maluku.

Pakta integritas ini merupakan bentuk komitmen moral dan sosial dokter lulusan Unpatti terhadap pembangunan kesehatan di Maluku, yang selama ini masih menghadapi kekurangan tenaga medis, khususnya di wilayah kepulauan dan terpencil.

Pakta integritas tersebut menjadi bagian dari proses yudisium dan wisuda, dan berlaku mulai lulusan tahun akademik 2025/2026. Meski belum bersifat mengikat secara hukum, Unpatti berharap semangat pengabdian ini akan tumbuh sebagai nilai etika dan tanggung jawab sosial yang melekat pada lulusan kedokteran.

Baca juga: Dokter ungkap kekurangan omega-3 bisa mengganggu sirkulasi darah

Pada kesempatan yang sama Dekan Fakultas Kedokteran dr Farah Christina Noya., menyampaikan rasa syukur atas perjalanan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura yang telah memasuki usia ke-17.

Selama kurun waktu tersebut menurutnya, berbagai tantangan telah berhasil dihadapi, capaian-capaian penting telah diraih, serta banyak pelajaran berharga yang diperoleh. Ia menegaskan bahwa seluruh proses tersebut menjadi bagian dari fondasi kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik, tidak hanya bagi Fakultas Kedokteran, tetapi juga bagi kemajuan Universitas Pattimura dan Maluku secara keseluruhan.

Baca juga: Menkes: PPDS "Hospital Based" atasi persoalan krisis dokter spesialis

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.