Mataram (ANTARA) - Petugas gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap seorang pendaki bernama Julia, berasal dari Brasil yang jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Korban masih dalam keadaan selamat," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman di Lombok Timur, Sabtu.

Peristiwa itu bermula ketika korban bersama rekannya berjumlah enam orang berangkat dari kantor TNGR untuk melakukan pendakian ke Gunung Rinjani menuju Pos Pelawangan Sembalun, pada Jumat (20/6).

Pada Sabtu, dini hari, korban didampingi pemandu wisata melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani.

"Dalam perjalanannya di cemara Nunggal Gunung Rinjani korban mengalami kelelahan dan guide (pemandu) menyarankan korban untuk melakukan istirahat," katanya .

Baca juga: Balai TNGR daftar hitamkan 52 pendaki di awal program Zero Waste 2025

Pemandu wisata tersebut melanjutkan perjalanan bersama lima teman korban menuju puncak Rinjani, karena korban lama tidak kunjung datang sehingga pemandu kembali ke bawah, ke tempat korban beristirahat.

"Setelah tidak menemukan korban di tempat beristirahat dan dilakukan pencarian," katanya.

Ia mengatakan saat dilakukan pencarian pemandu melihat cahaya senter korban di bawah tebing dengan kedalaman sekitar 200 meter ke arah Danau Segara Anak, sehingga merasa curiga bahwa cahaya senter tersebut milik korban.

"Dan guide memastikan bahwa benar itu adalah korban. Setelah itu guide menghubungi TO dan pihak berwajib untuk dilakukan tindakan," katanya.

Tim berjumlah 11 orang telah berangkat untuk melakukan pertolongan terhadap korban, namun hingga saat ini belum diketahui luka yang dialami korban karena di lokasi kejadian tidak ada jaringan komunikasi.

"Tim diperkirakan akan tiba di Puskesmas Sembalun pada hari Minggu (22/6) dini hari melalui jalur pendakian Bawak Nao Desa Sajang, Sembalun," katanya.

Baca juga: Perbaikan jalur pendakian Gunung Rinjani Lombok rampung

Baca juga: Universitas Hamzanwadi hijaukan Rinjani peringati HLHS 2025

Baca juga: Pemerintah batasi kuota pendaki demi keseimbangan ekologis

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.