Mereka akan mengimplementasikan proyek yang mereka hasilkan dari hasil pelatihan, kemudian diimplementasikan di industrinya. Sehingga ini memberikan dampak yang signifikan dan tidak menjadi beban bagi industri

Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan, pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL) di sekolah vokasi yang ada di Tanah Air, secara langsung bisa memacu pertumbuhan sektor perindustrian domestik.

Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi Kemnaker Andri Susila dalam acara Awarding Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) 14Th Logistic Skill Contest di Karawang, Jawa Barat, Sabtu menjelaskan, melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa vokasi bisa mendapatkan pengalaman kerja yang lebih luas, sehingga memperkuat kompetensinya.

"Sehingga ini memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan industri juga," kata dia.

Dijelaskannya, melalui program ini pihaknya bisa melatih terlebih dahulu para siswa di balai-balai yang yang ada, dan dalam pemilihan proyek pembelajaran diutamakan seusai keahlian, serta kebutuhan industri agar mudah tersalurkan (link and match).

"Mereka akan mengimplementasikan proyek yang mereka hasilkan dari hasil pelatihan, kemudian diimplementasikan di industrinya. Sehingga ini memberikan dampak yang signifikan dan tidak menjadi beban bagi industri," katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur TMIIN yang sekaligus Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam menyampaikan, kompetensi tenaga kerja di Indonesia memiliki kapasitas besar untuk dikembangkan, serta saat ini industri secara global banyak membutuhkan suplai tenaga kerja.

Misalnya di Jepang, menurut Bob Azam, negara tersebut membutuhkan 70 ribu tenaga kerja pengemudi (driver), dan Indonesia bisa menyuplai kebutuhan tenaga kerja tersebut.

"Kita supply, kemudian di sana mereka experience, kembali ke Indonesia, kita punya tenaga-tenaga driver yang punya skill yang baik. Sehingga nanti tugasnya baik dan income-nya juga baik," katanya.

Guna meningkatkan kompetensi itu, selain melakukan PBL, dirinya mendorong pemerintah agar lebih memanfaatkan kartu prakerja untuk digunakan secara optimal dalam meningkatkan keahlian pekerja di Indonesia.

Baca juga: Pemerintah tolak BMAD benang sebagai bukti dengar dunia usaha

Baca juga: Kemenperin catat industri mainan domestik surplus lima tahun terakhir

Baca juga: Wamenperin dorong industri alkes substitusi impor dan tingkatkan P3DN

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.