Tangerang (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan menyerukan agar para pengusaha Indonesia sampai pemerintah daerah (Pemda) turut serta berpartisipasi dalam menghadirkan museum, sebagai upaya memberikan edukasi hingga mendukung realisasi pembangunan karakter nasional bagi generasi muda.
"Kita mendorong teman-teman para konglomerat, Pemda gitu juga untuk membuat, paling tidak setiap Pemda itu ada satu museum pak kita mudah-mudahan supaya apa yang didapat di lapangan kemudian ditarik di museum misalnya itu bisa memberikan inspirasi dan juga national character building kepada anak-anak kita itu jadi tekniknya bisa dibilang dekat," ujar Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan saat ditemui di Tangerang, Sabtu.
Ia menambahkan, museum juga mampu menjadi destinasi wisata edukasi, terlebih kali ini para siswa-siswi telah memasuki masa libur sekolah.
Baca juga: Menengok peragaan busana "Swarna Biru" di Museum Nasional Jakarta
Lewat kunjungan ke museum, kata dia, dapat menyampaikan informasi bagi generasi muda mengenai kekayaan budaya Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga memiliki dana alokasi khusus yang siap mendukung keberadaan museum dari sisi fisik.
Ia juga mengajak masyarakat agar mengubah pola pikir, bahwa kebudayaan Indonesia memiliki nilai ekonomi bila dapat dikembangkan secara maksimal salah satunya lewat festival.
Baca juga: Menbud ungkap rencana rumah Bing Slamet dijadikan museum
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Boyke Urif Hermawan mengungkapkan bahwa kota Tangerang memiliki peran penting dalam kebudayaan di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan adanya sederet peninggalan sejarah mulai dari Klenteng Boen Tek Bio, masjid dan komplek pemakaman Kalipasir, hingga kawasan Pasar Lama yang menjadi tanda Tangerang merupakan pusat percampuran masyarakat dengan berbagai macam budaya kebudayaan China Benteng.
Baca juga: Museum NTB ajari warga merawat artefak letusan Gunung Tambora
Ia berharap lewat seminar dalam rangka memperingati Hari Purbakala ke-112 ini mampu menghadirkan kolaborasi yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk dengan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) dalam pelestarian hingga mempererat jejaring.
"Kami juga berharap kolaborasi Kota Tangerang dengan IAAI ini dapat terus dilanjutkan dengan sinergi yang lebih baik ke depannya terutama dalam upaya inventarisasi, dokumentasi dan konfensasi situs-situs sejarah yang ada di Kota Tangerang," kata Boyke.
Baca juga: Menbud: Museum wadah pendidikan hingga pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Pameran wastra di Museum Tekstil angkat keindahan akulturasi budaya
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.