Ankara (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, Sabtu (21/6) memperingatkan bahwa keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Iran akan menjadi “sangat disayangkan” dan “sangat berbahaya bagi semua pihak.”

Pernyataan itu disampaikan Araghchi kepada awak media di Istanbul, menjelang Sidang ke-51 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

“Diplomasi pernah berhasil di masa lalu, dan bisa kembali berhasil. Namun untuk kembali ke jalur diplomasi, agresi harus dihentikan terlebih dahulu,” ujar Araghchi.

Ia menegaskan kesiapan Iran untuk melakukan negosiasi damai, seraya menambahkan, “Kami sepenuhnya siap untuk menyelesaikan (konflik) ini melalui jalur perundingan, seperti yang pernah terjadi pada tahun 2015.”

Araghchi menuding Israel sebagai pihak yang menolak upaya diplomatik, dengan mengatakan, “Israel secara terang-terangan menentang diplomasi.”

Ia kembali menekankan bahwa penghentian permusuhan merupakan syarat utama bagi kemajuan dalam proses diplomatik apa pun.

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat sejak Jumat (13/6), ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian dibalas Iran dengan serangan rudal.

Otoritas Israel menyebutkan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan balasan Iran.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa 430 orang tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka akibat gempuran Israel.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Sekjen PBB: Eskalasi konflik Iran-Israel mengarah cepat menuju krisis

Baca juga: Israel targetkan fasilitas nuklir Iran di Isfahan

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.