Peningkatan profesionalitas ini dapat menekan ODOL juga
Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, peningkatan profesionalitas mulai dari manajemen perusahaan hingga pengemudi (driver) di sektor logistik, bisa menekan kasus kendaraan kelebihan dimensi dan muatan (over dimension over load/ODOL).
Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan dalam acara Awarding Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ke-14 di Karawang, Jawa Barat, Sabtu, menyatakan dengan menerapkan prinsip profesionalitas dalam menjalankan alur distribusi bisa menekan kasus ODOL.
"Peningkatan profesionalitas ini dapat menekan ODOL juga," katanya.
Disampaikan dia, salah satu cara untuk meningkatkan profesionalitas tersebut, pemerintah bisa membuat perlombaan atau memberikan penghargaan kepada pengusaha maupun pengemudi truk sektor logistik, sehingga mendorong terbentuknya profesionalitas.
"KNKT mengusulkan ini kepada pemerintah agar awarding seperti ini yang jelas-jelas akan meningkatkan profesionalitas pengemudi dan berdampak pada keselamatan dan efisien," katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto menyampaikan melalui ajang tersebut pihaknya memperkuat kontribusi terhadap rantai pasok logistik berkelanjutan, yang menekankan aspek keselamatan, efisiensi operasional, dan dukungan terhadap target netralitas karbon melalui konsep Green Logistics.
Acara ini, lanjut dia merupakan komitmen TMMIN untuk memperkuat dan meningkatkan kompetensi para mitra logistik dalam mencapai ketangguhan rantai pasok yang mampu berkontribusi dalam skala nasional.
"Logistik memegang peranan penting terhadap kelancaran supply chain, dan di tengah tingkat persaingan produsen otomotif nasional saat ini yang semakin ketat, logistik berperan besar untuk meningkatkan competitiveness dalam segala aspek, yaitu safety, quality, delivery, dan cost," ujar dia.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menegaskan pihaknya senantiasa berupaya memastikan sistem operasional yang efisien dan aman dalam setiap distribusinya, dengan menekankan pentingnya peran SDM dalam aspek keselamatan.
Mengingat risiko kecelakaan dalam proses distribusi atau logistik dapat menghambat proses produksi dan merugikan banyak pihak, peningkatan kompetensi SDM menjadi faktor utama untuk mengurangi risiko serta memperkuat rantai pasok industri di Indonesia.
“TMMIN Logistic Skill Contest menjadi sarana untuk memperkuat kemampuan seluruh pelaku logistik dalam menghadapi tantangan sektor otomotif dan logistic. Faktor keselamatan berkendara dan pengoperasian equipment logistic yang aman adalah kunci yang berpengaruh langsung pada kelancaran produksi dan kepuasan pelanggan,” ujar Bob Azam.
Selain peningkatan kecakapan pengemudi dalam berkendara secara aman, saat ini operasional logistik TMMIN telah mengimplementasikan sistem aplikasi digital yang diinisiasi perusahaan untuk memantau dan mencegah kecelakaan.
Sistem ini bekerja untuk memantau kondisi kesehatan baik fisik maupun psikis pengemudi secara real-time guna menentukan kelayakan pengemudi untuk menjalankan tugas.
Dikatakannya, pihaknya juga akan terus melakukan ekspansi sistem dengan menambahkan fitur-fitur berbasis artificial intelegence (AI) yang mampu mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau kurangnya fokus saat mengemudi.
Selain itu, sistem pemantauan perilaku berkendara berbasis Global Positioning System (GPS) juga akan diterapkan untuk mendukung praktik eco-driving, sekaligus melacak jejak karbon yang dihasilkan dari setiap perjalanan.
Bob Azam berharap para mitra logistik dapat mengimplementasikan pemanfaatan teknologi dengan baik agar TMMIN dan rantai pasoknya dapat terus menjadi industri yang relevan dan berkelanjutan.
Tahun ini, 1.155 peserta dari 30 perusahaan turut berpartisipasi dalam ajang TMMIN Logistic Skill Contest 2025. Kategori yang diperlombakan dalam Individual Skill Appreciation mencakup Forklift Contest, Driving Contest, Container Yard Operation Contest, Master Trainer Contest, Manager Kaizen Contest dan Best Operation Management.
Tidak hanya itu tahun ini Master Tenko menjadi kategori baru, dimana penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian total baik secara individu maupun manajerial terkait implementasi sistem manajemen kesiapan kerja baik fisik dan mental.
Baca juga: Kemenhub: Aksi penanganan zero ODOL disusun lintas kementerian/lembaga
Baca juga: Korlantas kedepankan edukasi tangani angkutan over dimension-loading
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.