Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan bahwa budaya Bali terjaga dan terawat sehingga diharapkan dapat menjadi teladan bagi daerah lainnya untuk melakukan hal serupa.
“Ekosistem kesenian dan budaya di Bali ini benar-benar terjaga dan terawat. Mudah-mudahan akan terus berlangsung dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 di Pulau Bali, Sabtu, Menbud Fadli mengapresiasi acara yang sudah berlangsung terus-menerus selama 47 tahun tersebut.
Menurut dia, PKB merupakan ekspresi budaya dan kekayaan tradisi dari semua kabupaten dan kota yang ada di Bali.
Pada seremoni pelepasan pawai Peed Aya, Menbud memukul kulkul (kentungan) sebagai tanda peresmian pembukaan, didampingi Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa; Gubernur Bali, I Wayan Koster; Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dan Ketua DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya.
Baca juga: Menbud: Pesta Kesenian Bali bentuk pemajuan kebudayaan
Pemukulan kulkul disambut dengan suara gamelan Gong Gede, Semar Pegulingan, serta barungan gamelan Gong Guwung Gumi yang mengiringi penampilan pembuka bertajuk Mudra Citta Siwa Nataraja, persembahan Institut Seni Indonesia (ISI) Bali.
Pertunjukan ini menggambarkan Siwa yang mewujudkan keteraturan semesta melalui energi tarian kosmik.
Penampilan ini menggambarkan bahwa semua makhluk hidup tumbuh selaras dengan irama alam.
Menbud Fadli menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Peed Aya yang menjadi rangkaian acara Pesta Kesenian Bali ke-47.
“Ini adalah sebuah acara yang sangat luar biasa. Pertunjukan dari ISI Bali menghadirkan ekspresi budaya terbaik," ujarnya.
Pawai Peed Aya menampilkan garapan seni tematik yang menunjukkan keunikan, kekayaan, dan keragaman seni dari sembilan kota/kabupaten se-Bali.
Baca juga: Menbud sebut Bali sudah jalani amanat konstitusi lewat gelaran PKB
Di hadapan Menteri Kebudayaan serta ribuan masyarakat yang hadir, tiap daerah hadirkan penampilan pamungkasnya.
Menbud Fadli juga mengungkapkan kekagumannya atas penampilan artistik yang dipersembahkan oleh setiap kabupaten dan kota di Bali, serta keberagaman peserta yang mencakup banyak anak muda.
Kabupaten Karangasem hadir dengan garapan tematik berjudul Jempana Masolah, Kabupaten Jembrana berjudul Jimbarwana, Kabupaten Buleleng mempersembahkan Agra Bhuwana Raksa, Kabupaten Bangli sajikan garapan teatrikal Posa Purwa Sancaya, Kabupaten Klungkung tampilkan Manunggaling Kaula Gusti, dan Kabupaten Tabanan menampilkan keunikan kisah Subak.
Aelain itu Kabupaten Gianyar refleksikan daerah Ubud yang akrab dengan asimilasi budaya, Kota Denpasar suguhkan penampilan berjudul Ngerebong, dan ditutup dengan pertunjukan dari Kabupaten Badung, yang mengibaratkan sebilah keris sebagai simbol kekuatan spiritual dan harmoni.
Lebih lanjut, Menbud Fadli menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto yang tidak dapat hadir secara langsung karena sedang melaksanakan kunjungan kerja ke luar negeri dalam rangka menghadiri sebuah konferensi.
“Mudah-mudahan, tahun depan bisa hadir langsung untuk membuka Pesta Kesenian Bali yang ke-48,” kata Menbud Fadli.
Baca juga: Menbud kagumi ekspresi budaya dalam pawai Pesta Kesenian Bali
Baca juga: Fadli Zon sebut budaya mampu jadi sektor strategis tumbuhkan ekonomi
Baca juga: Menbud ajak Polandia kolaborasi dalam investasi sektor budaya
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.