Doha (ANTARA) - Serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran tidak mengubah tingkat radiasi di negara-negara Arab di Teluk Persia, termasuk Arab Saudi, ungkap Komisi Regulasi Nuklir dan Radiologi Arab Saudi.

"Tidak ada konsekuensi radioaktif bagi lingkungan kerajaan dan negara-negara Teluk yang terdeteksi sebagai imbas dari serangan militer AS terhadap fasilitas nuklir Iran," kata komisi tersebut di X.

Iran belum mendeteksi jejak kontaminasi menyusul serangan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir, menurut pusat keamanan nuklir negara tersebut.

Menurut laporan New York Times, yang mengutip sumber pejabat Iran, diberitakan bahwa pesawat pengebom AS menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordow dan Natanz pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 23:00 GMT (atau Minggu, 06.00 WIB).

Baca juga: AS bombardir fasilitas nuklir Iran, Trump klaim serangan sukses

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan "serangan yang sangat sukses" terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu (21/6).

Serangan tersebut dilancarkan setelah Israel dilaporkan meminta AS terlibat dalam serangan udara yang sudah dilakukannya duluan terhadap sejumlah titik di Iran.

Israel juga telah menyerang beberapa fasilitas yang terkait dengan program pengembangan nuklir Teheran sejak mereka meluncurkan serangan rudal pada 13 Juni.

Baca juga: Iran antisipasi serangan AS, fasilitas nuklir Fordow sudah dievakuasi

Namun demikian, Pemerintah Iran sudah memprediksi serangan terhadap fasilitas nuklir Fordow, sehingga fasilitas itu telah dievakuasi, kata penasihat ketua parlemen Iran Mehdi Mohammadi.

Menurutnya, berkat antisipasi tersebut maka tidak ada kerusakan di fasilitas nuklir Fordow yang tidak dapat dipulihkan.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Presiden Iran tolak pengurangan aktivitas nuklir hingga nol

Baca juga: Sekjen PBB: Serangan AS ke nuklir Iran ancam perdamaian dunia

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.