Chengdu (ANTARA) - Apa yang tampak seperti fiksi ilmiah kini tengah terjadi, yakni anjing robot menjaga Lapangan Tianfu Chengdu dengan navigasi dan pengawasan bertenaga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Masa depan kepolisian perkotaan sudah ada di jalanan.
Di Tianfu Square, ruang publik tersibuk di Chengdu yang dilalui hingga 100.000 orang pejalan kaki setiap hari, lima personel robocop telah memulai patroli rutin bersama petugas polisi manusia.
Bekerja berpasangan dan berotasi setiap dua hingga tiga jam, mereka dapat mengirim rekaman dan peringatan secara waktu nyata (real time) ke pusat komando untuk membantu petugas di sekitarnya.
Robot-robot tersebut, yang meliputi robot berkaki empat, robot beroda, dan robot humanoid, telah menjalani pengujian di lingkungan nyata sejak 16 Juni. Pengujian tersebut dirancang untuk meningkatkan algoritme operasional mereka di lingkungan perkotaan sebenarnya serta kemampuan beradaptasi untuk skenario yang kompleks.
Sementara itu, sebuah robot humanoid juga telah menarik perhatian publik. Robot ini melambaikan tangannya selaras dengan lampu lalu lintas untuk memandu lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki, menjadi sosok futuristis di kota yang berada di Provinsi Sichuan ini.
Dilengkapi dengan navigasi otonomos, kemampuan menghindari rintangan yang cerdas, penyiaran langsung (streaming) audio-video real time, dan kemampuan komunikasi jarak jauh, para personel robocop ini membantu tugas-tugas kepolisian, melayani turis, dan mengatur lalu lintas.
Mereka juga dapat kembali ke tempat pengisian daya secara otomatis, sehingga memungkinkan fungsionalitas sepanjang waktu.
"Robocop dapat beroperasi semalaman dan menjangkau area berisiko tinggi atau sempit yang mungkin tidak mudah diakses oleh petugas manusia. Mereka dapat membawa peralatan hingga 20 kilogram, yang sangat membantu kami," kata Zhang Lihang, wakil direktur departemen teknologi dan informatisasi di Biro Keamanan Publik Chengdu.
"Meskipun suhu mencapai 40 derajat Celsius dan hujan ringan turun sepanjang pekan ini, robocop menjalankan tugas mereka dengan lancar."
"Jika turis mengalami sengatan panas dan kolaps, robocop dapat mendeteksinya secara tepat waktu dan memanggil bantuan," tambahnya.
"Kami terus mengulangi algoritme kami dalam penerapan di dunia nyata untuk meningkatkan persepsi lingkungan dan kemampuan kontrol gerak robocop. Saat ini, robot beroda kami menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam pengaturan kecepatan dan transmisi video yang stabil," kata Xu Qin, kepala divisi robotika di Pusat Inovasi Robot Humanoid Chengdu dan salah satu pengembang robocop.
Program robocop Chengdu mencerminkan upaya China yang lebih luas untuk mempercepat industri intelijen yang dimanifestasikan dan memajukan kekuatan produktif baru. Kota-kota termasuk Beijing, Shanghai, Shenzhen, dan Hangzhou juga melakukan program percontohan dan pengujian di lingkungan nyata.
Estimasi industri menunjukkan pasar kecerdasan berwujud (embodied intelligence) di China menembus angka 480 miliar yuan atau sekitar 66 miliar dolar AS pada 2024.
Dengan kemajuan yang terus berlanjut dalam model-model bahasa yang besar, pasar ini diperkirakan akan melampaui 1 triliun yuan pada 2031.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.