Jakarta (ANTARA) - Chief Executive Officer Hukumonline Arkka Dhiratara menyebutkan peran profesi hukum menjadi makin krusial di tengah arus perubahan saat ini.

Dengan tantangan transisi ekonomi, teknologi digital, maupun isu lintas yurisdiksi yang makin kompleks, kata dia, kebutuhan akan kepastian hukum dan tata kelola yang baik menjadi prioritas bagi pelaku usaha.

"Peran lawyer pun kini telah berevolusi. Tidak sekadar penjaga regulasi, tetapi menjadi mitra strategis dalam pengambilan keputusan bisnis dan kebijakan publik," ucap Arkka dalam acara pembukaan Hukumonline Practice Leaders and Top 100 Indonesian Law Firms 2025 di Jakarta, Jumat (20/6), seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Maka dari itu, dia menekankan bahwa profesi hukum kini bukan hanya sebagai penasihat, melainkan juga sebagai penjaga nilai, penengah kepentingan, dan penggerak kepastian bagi pelaku usaha, investor, hingga masyarakat luas.

Dalam setahun terakhir, Arkka menuturkan bahwa semua pihak menyaksikan dinamika politik dan ekonomi yang bergerak begitu cepat, mulai dari transisi kepemimpinan nasional, perubahan regulasi yang signifikan, hingga berbagai tantangan global, yang ikut memengaruhi stabilitas dan kepastian hukum di Tanah Air.

Di tengah arus perubahan tersebut, Hukumonline kembali menghadirkan Hukumonline Practice Leaders and Top 100 Indonesian Law Firms 2025 sebagai bentuk apresiasi yang konsisten dan kredibel bagi kantor-kantor hukum terdepan di Indonesia.

Arkka mengemukakan bahwa ajang tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan apresiasi bagi kinerja serta kontribusi kantor hukum sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran, penguatan, dan pembaruan.

Baca juga: PT JIEP raih penghargaan atas komitmen kepatuhan kepada regulasi

Baca juga: Hukumonline Luncurkan Ask Hukumonline AI, Hadirkan Akurasi dan Kecepatan untuk Riset Hukum

Hukumonline pada tahun ini mencatatkan peningkatan partisipasi yang signifikan dengan 240 kantor hukum dari delapan provinsi di Indonesia yang turut serta.

Komposisi peserta mencerminkan lanskap industri hukum yang terus berkembang, yakni 78,26 persen kantor hukum full service, 12,6 persen kantor hukum non-litigasi, dan 9,13 persen kantor hukum litigasi.

Penilaian berdasarkan kombinasi data kuantitatif (fee earners, jumlah partner perempuan, tahun berdiri) serta data kualitatif yang dikumpulkan dan dikuantifikasi (riwayat pekerjaan, kompleksitas kasus, strategi branding).

Pada tahun ini, total penghargaan diberikan dalam 17 kategori, termasuk dua kategori baru yang menyoroti inovasi, yaitu Best Full Service Law Firm Brand Innovation of the Year serta Best Litigation Law Firm Brand Innovation of the Year.

Ia mengatakan bahwa dewan juri nantinya akan melakukan penilaian secara ketat dan menyeluruh, mencakup kualitas layanan hukum, kepatuhan terhadap etika profesi, kemampuan berinovasi dalam menghadapi tantangan zaman, hingga kontribusi nyata terhadap masyarakat dan sistem hukum nasional

Selain itu, sambung Arkka, sesi acara pembukaan Hukumonline Practice Leaders and Top 100 Indonesian Law Firms 2025 di Jakarta, Jumat (20/6), yang digelar turut melibatkan 224 kantor hukum, yang dikelompokkan ke dalam 34 area pelatihan modern yang paling relevan bagi dunia usaha seperti Government Contract and Procurement, Arbitration, Litigation and Dispute Resolution, Corporate, serta Mergers and Acquisitions (M&A).

"Lawyer masa kini dituntut tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga adaptif, kolaboratif, dan berintegritas, serta menjadi jembatan antara hukum dan kemajuan," ungkapnya.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.