Mataram (ANTARA) - Organisasi pegiat konservasi Paruh Bengkok Indonesia mengenalkan wisata edukatif pengamatan burung kepada masyarakat umum di kawasan Pantai Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

"Kami melakukan pendekatan dengan menikmati burung langsung di alam. Burung punya peran ekologi yang penting sebagai indikator lingkungan," kata Penasihat Ilmiah Paruh Bengkok Indonesia, Saleh Amin saat ditemui di Mataram, Minggu.

Paruh Bengkok Indonesia menyiapkan teropong untuk masyarakat yang ingin melihat lebih dekat burung-burung yang terbang bebas mencari pakan di sekitaran Pantai Ampenan.

Belasan orang yang mengikuti kegiatan itu berkumpul di mini amphitheater Pantai Ampenan sekitar pukul 08.00 WITA. Kemudian, mereka diajak menyusuri pantai hingga ke kawasan muara sungai untuk mengamati burung.

Saleh menuturkan semakin banyak jenis burung di suatu tempat, maka lingkungan di tempat itu bisa dikatakan bagus karena terdapat pakan yang melimpah. Secara umum, indikator lingkungan suatu tempat dinyatakan bagus terdapat sekitar 15-20 ekor burung yang hidup bebas di alam.

"Meski demikian secara empirik belum ada yang mengatakan berapa jenis di satu tempat, karena itu tergantung dari keberadaan kondisi habitat berupa pakan yang berkaitan dengan daya dukung lingkungan," ucapnya.

Lebih lanjut Saleh menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan data berbagai jenis burung di seluruh Pulau Lombok. Kegiatan bertajuk Lombok Bird Walk itu dijadwalkan digelar setiap bulan dengan lokasi yang berbeda-beda.

Penggiat konservasi mencocokkan hasil pengamatan burung dara laut jambul dengan data yang tertera dalam buku saat kegiatan Lombok Bird Walk di kawasan muara Pantai Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (22/6/2025). (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Di Pantai Ampenan, beberapa jenis burung laut terlihat di antaranya petrel badan cokelat yang bermigrasi dari pantai-pantai di Australia, dan burung dara laut jambul.

Salah seorang warga yang mengikuti wisata edukatif pengamatan burung Lombok Bird Walk bernama Ishmah Humaidatul Aminah mengapresiasi kegiatan yang baru pertama kali digelar di Pulau Lombok tersebut.

"Saya tertarik mengikuti program ini karena dulu saat kuliah ikut birds club. Di sana kami mengamati burung-burung migrasi, serta burung yang ada di pesisir dan hutan," ujarnya.

Ishmah sempat melihat burung dara laut jambul yang sedang mencari pakan berupa ikan-ikan kecil di tengah laut Ampenan. Jika melihat dari kejauhan tanpa teropong, burung dara laut jambul tampak seperti titik putih yang melayang di atas laut berwarna biru.

Baca juga: BKSDA NTB pasang kamera jebak pantau kakatua kecil jambul kuning

Baca juga: Perubahan iklim ancam populasi kakatua kecil jambul kuning di NTB

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.