Jakarta (ANTARA) - Indo Defence 2024 yang diselenggarakan pada 11-14 Juni 2025 telah berjalan secara baik. Terdapat 35 paviliun negara dan lebih dari 1.300 perusahaan dari 55 negara di lima benua berpartisipasi aktif dalam gelaran pertahanan dan militer trimatra terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara itu.
Gelaran internasional empat hari yang mengambil tema besar Kemitraan Pertahanan untuk Perdamaian dan Stabilitas Global itu secara umum dibagi ke dalam tiga kegiatan utama, yaitu pembukaan dengan sejumlah pertemuan diplomatik militer dan pertahanan, perjodohan bisnis (business matching) antara peserta dalam dan luar negeri, serta eksposisi kepada publik pada hari terakhir.
Sejak digelar pertama kali pada 2004 sampai yang kesepuluh kali ini, Indo Defence telah menjelma menjadi salah satu barometer kekuatan pertahanan dan industri pertahanan sebagai entitas bisnis dengan nilai belas miliar dolar Amerika Serikat di Asia Tenggara dan Indo Pasifik.
Sekali gelaran Indo Defence tidak terselenggara sebagaimana mestinya menurut jadwal setiap tahun genap, yaitu pada 2024 karena ada alih kepemimpinan nasional pada Oktober 2024, sehingga Indo Defence 2024 juga bisa disebut sebagai Indo Defence 2025 walau Indo Defence 2026 sudah diumumkan dilaksanakan pada tahun depan sesuai kalender kegiatan.
Baca juga: Indo Defence cetak 17 kontrak kerja sama industri pertahanan lokal
Pada Indo Defence 2024 kali ini, Turki hadir sebagai peserta terbesar yang menempati paviliun negara terbesar, dan salah satu industri pertahanan terbesar Turki yang hadir adalah ASElSAN. Adalah CEO ASELSAN, Ahmet Akyol, yang bersedia menerima ANTARA dalam wawancara khusus kepada tiga media massa dan blogger pertahanan.
Paviliun negara Turki ditempatkan di Hall B kompleks Pekan Raya Jakarta atau dikenal juga dengan nama JIEX Expo di Kemayoran, di mana di dalamnya terdapat industri pertahanan papan atas Turki, di antaranya ASELSAN, Havelsan, dan Roketsan.
“Ini adalah kelima kali, sehingga kami sangat senang dan puas sekali. Dari Tahun ke tahun, ekshibisi ini makin besar dan besar. Ini menunjukkan ambisi pemerintah Indonesia tentang industri pertahanan. Sekali lagi, kami senang hadir di sini sebagai bagian dari ekshibisi,” kata Akyol.
Baca juga: Indo Defence cetak 17 kontrak kerja sama industri pertahanan lokal
Menurut dia, kehadiran ASELSAN dalam Indo Defence 2024 kali ini bukan cuma untuk menunjukkan kehadiran diri saja melainkan untuk menyentuh pengguna akhir sistem mereka secara langsung dan guna memenuhi berbagai persyaratan yang berasal dari pernyataan pihak Indonesia.
Tahun lalu, kata dia, mereka membentuk perusahaan kemitraan dengan Indonesia dan tahun ini mereka membuka kantor perwakilan di Jakarta, yang akan menjembatani dan bekerja bersama dengan 10 mitra Indonesia, beberapa di antaranya adalah BUMN di sektor pertahanan.
Sejalan dengan garisan model postur dan kesiapan pertahanan nasional yang dituangkan dalam Minimal Essential Force (MEF) Pertahanan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia yang terbagi dalam tiga tahapan lima tahunan dan berakhir pada 2024, ada empat parameter utama yang menjadi ukuran secara domestik.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.