Identitas kota tidak sekadar ditentukan oleh gedung pencakar langit dan jaringan transportasi, tetapi juga oleh kekuatan naratifnya.

Jakarta (ANTARA) - Hari ini 22 Juni Jakarta memasuki usia ke-498 tahun. Menuju ke-500 pada 22 Juni 2027 akan datang, Jakarta memasuki fase penting dalam lintasan sejarah.

Sejak berdiri sebagai Jayakarta tahun 1527, kota ini telah menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan berkembang sebagai simpul urban terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Lima abad perjalanan bukan sekadar penanda waktu, melainkan momentum untuk memaknai kembali posisi Jakarta sebagai kota budaya, kota global, dan kota masa depan.

Mengusung tema "Jakarta Kota Global dan Berbudaya", transformasi ke arah kemajuan menjadi tujuan bersama. Menegaskan bahwa kota global tidak dibangun hanya dengan infrastruktur fisik.

Identitas kota tidak sekadar ditentukan oleh gedung pencakar langit dan jaringan transportasi, tetapi juga oleh kekuatan naratifnya. Di sinilah peran penyiaran menjadi strategis sebagai arsitek identitas kultural dan sosial kota.

Melalui media televisi, radio, serta platform digital, Jakarta memiliki peluang besar untuk menegaskan eksistensinya sebagai kota inklusif, berdaya saing global, tapi tetap berakar kuat pada budayanya. Penyiaran menjadi medium utama dalam memperkuat identitas lokal, membangun konektivitas sosial, dan mengomunikasikan nilai-nilai ke-Indonesiaan kepada dunia.

Baca juga: HUT Jakarta, masyarakat sambut Pram-Rano di Lapangan Banteng

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.