Jakarta (ANTARA) - Festival film Europe on Screen (EoS) 2025 mengumumkan pemenang kompetisi pendanaan film pendek Short Film Pitching Project (SFPP) pada hari penutupan ajang tersebut di Jakarta pada Minggu.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengatakan, penyelenggaraan Europe on Screen yang telah berlangsung sejak 13 Juni 2025 telah mengumpulkan hampir 20 ribu penonton.

"Ini adalah festival film terbesar dan terpanjang yang diselenggarakan Uni Eropa selama bertahun-tahun ini di Indonesia. Jadi, kami sangat bangga kami bisa melakukan hal ini," kata Denis dalam sambutannya di acara penutupan EoS 2025.

Baca juga: KAI luncurkan film pendek "Kembali" hibur pemudik Lebaran

Dia juga mengungkapkan kebanggaannya pada karya-karya sineas Eropa yang ditampilkan pada ajang tersebut dimana lebih dari separuhnya disutradarai oleh perempuan.

Dalam penyelenggaraan EoS 2025, turut diselenggarakan Program Short Film Pitching Project (SFPP) yang merupakan bentuk dukungan terhadap pengembangan sineas muda Indonesia.

Tahun ini, SFPP menerima 367 pendaftaran atau naik 86 persen dibandingkan tahun lalu. Sebagian besar dari sepuluh finalis tahun ini datang dari luar Jakarta dan pulau Jawa. Terdapat tiga naskah film pendek pemenang SFPP 2025 yang mendapatkan pendanaan dan dukungan produksi film.

Tiga pemenang tersebut antara lain "Sang Penjaga" karya Sesarini & Lyza Anggraheni asal Yogyakarta sebagai juara pertama, "Pool Party" karya Aisyah Aulia & Adrian Fauzi asal Jatinangor sebagai juara kedua, dan "In the Name of Me" karya Teresa Katarina & Jonathan Gradiyan asal Jakarta sebagai juara ketiga.

Festival film EoS tahun ini, yang memasuki tahun ke-25 penyelenggaraannya, menayangkan sebanyak 55 film dari 27 negara Eropa, menampilkan berbagai genre dan tema yang mencerminkan keberagaman sinema Eropa.

EoS 2025 juga memutar tiga film pendek pemenang kompetisi pendanaan film pendek Short Film Pitching Project (SFPP) EoS 2024.

Tiga film pemenang SFPP EoS 2024 tersebut adalah "Tutup Hari Kiamat" karya Dzauqy F. Ilham (Juara 1), "The Sadness is Not Over Yet" oleh Tanzilal Azizie (Juara 2), dan "Wali" (The Guardian) oleh Rayhan Syafiq Renaldi dan Septa Yudhistira (Juara 3).

Baca juga: Layar Indonesiana 2025 hadirkan ruang eksplorasi bagi pembuat film

Baca juga: Film mahasiswa UI raih penghargaan Sony Future Filmmaker Awards 2025

Baca juga: Alchemist mengubah aroma jadi cerita melalui film pendek

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.