Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengevakuasi kapal nelayan yang mengalami kerusakan atau mati mesin saat mencari ikan di perairan Pulau Tikus, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan pada Minggu (22/6) malam.
Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Senin, mengatakan, petugas mendapatkan informasi sekitar pukul 21.15 WIB setelah ada warga yang melaporkan saudaranya mengalami mati mesin di tengah laut tepatnya di perairan Pulau Tikus saat mencari ikan.
Baca juga: Gulkarmat evakuasi kapal mati mesin di perairan Pulau Panggang
"Kapal dengan nama lambung KM Kuda Laut ini dibawa seorang nelayan yang berlayar mencari ikan dan mesin kapal tiba-tiba mati," katanya.
Petugas menggunakan Unit Rescue Boat (RB 02) meluncur ke lokasi untuk melakukan pencarian dan setelah dilakukan pencarian di sekitar Pulau Tikus kapal ini tidak ditemukan.
Selanjutnya, pencarian di arahkan ke area Pulau Payung dan menemukan kapal KM Kuda Laut terombang ambing di tengah laut.
Petugas memberikan pertolongan dan komunikasi intensif bersama korban (nelayan) dan dibantu dari petugas kepolisian dan sudin perhubungan. Selanjutnya perahu digandeng ke daratan terdekat di Pulau Burung.
"Alhamdulillah evakuasi berhasil dilakukan sekitar pukul 22.53 WIB dan kapal korban digandeng ke pulau terdekat untuk di evakuasi," ujar Gatot.
Baca juga: Polisi bantu evakuasi korban kapal karam di Pulau Lancang
Baca juga: Cuaca buruk, kapal milik Dishub terombang-ambing di Kepulauan Seribu
Ia mengatakan petugas mengalami kendala saat melakukan pencarian karena kapal petugas RB02 tidak memenuhi sarat pencarian dan pertolongan dalam kedaruratan dikarenakan tidak terdapat lampu darurat (Rotari)
Selain itu, tidak terdapat lampu penerang jarak jauh, sehingga menyulitkan dalam pencarian korban. "Kami juga membutuhkan teropong untuk melihat korban dari jarak jauh," ucapnya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.