Terjadi erupsi Gunung Raung pada hari ini pukul 05.23 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 3.932 meter di atas permukaan laut

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, di Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi dengan letusan setinggi 600 meter di atas puncak pada Senin pagi

"Terjadi erupsi Gunung Raung pada hari ini pukul 05.23 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 3.932 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung Agung Tri Subekti dalam laporan tertulis yang diterima di Jember, Senin.

Menurutnya, erupsi tersebut disertai kolom abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan barat.

"Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," katanya.

Baca juga: BPBD Banyuwangi sebut Gunung Raung erupsi 49 kali periode 5-15 Juni

Gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu setiap hari erupsi dengan ketinggian letusan bervariasi mulai 300 meter hingga 2.000 meter di atas puncak.

Erupsi tersebut terkadang menyebabkan hujan abu vulkanik di beberapa desa di Kabupaten Jember, sehingga pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mendistribusikan masker kepada warga yang terdampak.

Agung menjelaskan saat ini Gunung Raung berada pada status Level II (Waspada), sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi yakni masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga km dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

Sebelumnya Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid mengatakan aktivitas Gunung Raung berdasarkan evaluasi yang dilakukan dinyatakan masih tetap dalam status waspada atau Level II, meskipun aktivitas erupsi terjadi terus menerus.

Baca juga: BPBD Jember bagikan masker ke warga terdampak erupsi Raung

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.