Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manama meminta Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Bahrain untuk segera melakukan pelaporan diri di tengah eskalasi antara Iran-Israel.

KBRI Manama melalui surat imbauan sebagaimana dikutip dari unggahan melalui media sosial resminya, Senin (23/6), meminta WNI untuk melaporkan diri melalui website www.peduliwni.kemlu.go.id.

“Sehubungan dengan peningkatan eskalasi Iran-Israel, KBRI Manama mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Bahrain untuk bersikap tenang dan mengikuti imbauan KBRI serta Pemerintah Bahrain,” bunyi surat imbauan tersebut.

WNI di Bahrain juga diminta untuk menyiapkan dokumen penting beserta salinannya, seperti paspor, CPR (Central Population Registry/Nomor Identitas Kependudukan), hingga kontrak kerja. Sembari juga diingatkan untuk mengunduh aplikasi MyGov dari Pemerintah Bahrain pada handphone masing-masing.

Jika mengalami kendala atau membutuhkan pelayanan kekonsuleran, WNI di Bahrain bisa mendatangi KBRI Manama yang beroperasi pada pukul 09.00-12.00 atau menghubungi hotline di nomor +973 3879 1650 dan +973 3973 7478.

Rezim Zionis Israel melancarkan serangan terhadap Iran sejak 13 Juni 2025 yang berdampak pada fasilitas nuklir, militer, dan kawasan permukiman di Iran.

Serangan tersebut telah menyebabkan 400 warga Iran, termasuk petinggi militer, ilmuwan nuklir, dan masyarakat sipil, meninggal dunia.

Merespons serangan Israel, militer Iran segera melakukan serangan balasan, dan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC) telah meluncurkan 18 gelombang serangan rudal terhadap Israel hingga 21 Juni dalam kerangka Operasi "True Promise III".

Ketegangan meningkat usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan "serangan yang sangat sukses" terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu (21/6).

Dalam Truth Social, Trump menyatakan bahwa semua pesawat AS telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Serangan tersebut dilancarkan setelah Israel dilaporkan meminta AS terlibat dalam serangan udara yang sudah dilakukannya terlebih dahulu terhadap sejumlah titik di Iran.

Baca juga: WNI yang dievakuasi dari Iran diterbangkan ke RI pada Senin

Baca juga: Menlu: Dengan serang Iran, Israel semakin abaikan hukum internasional

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.