Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meniadakan kebijakan untuk bekerja dari mana saja atau WFA (Work From Anywhere) bagi aparatur sipil negara (ASN) di kota itu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Lalu Alwan Basri, di Mataram, Senin, mengatakan kebijakan tersebut diambil setelah dilakukan kajian sehingga penerapan WFA bagi ASN Kota Mataram dinilai belum mendesak.
"Kondisi wilayah Kota Mataram dari ujung barat hingga ujung timur bisa ditempuh kurang dari satu jam. Jadi bisa dikatakan untuk transportasi tidak ada kendala," katanya.
Selain itu, akses jalan dan arus lalu lintas di Kota Mataram juga cukup lancar, sehingga ASN masih bisa aktif memberikan layanan sesuai jam kerja ASN Kota Mataram sampai pukul 17.00 Wita pada Senin-Kamis, dan sampai pukul 11.00 Wita pada Jumat.
Di sisi lain, selama ini ASN Kota Mataram tidak ada masalah dengan akses sarana prasarana, transportasi, peralatan, dan lainnya.
Baca juga: Pemkab Bantul tidak terapkan WFA bagi ASN jelang libur Lebaran 2025
Apalagi, untuk organisasi perangkat daerah (OPD) pelayanan, menurut dia, masyarakat di Kota Mataram lebih cenderung ingin dilayani secara langsung.
"Oleh karena itu, kebijakan meniadakan WFA kami tetapkan," katanya.
Peniadaan WFA di jajaran Pemerintah Kota Mataram, lanjut Alwan, tidak menyalahi aturan sebab penerapan WFA di daerah bersifat imbauan, dan itu tergantung dari kondisi wilayah masing-masing.
"Kalau kami terapkan WFA, kami kesulitan juga untuk pengawasan," katanya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerbitkan peraturan tentang pelaksanaan tugas kedinasan ASN secara fleksibel pada instansi pemerintah.
Baca juga: Pemkab Bekasi pastikan pelayanan publik berjalan saat WFA
Aturan tersebut membahas tentang pola kerja secara fleksibel atau yang lebih dikenal dengan WFA atau bekerja dari mana pun.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.